
Beberapa sumber yang dikutip Bloomberg mengungkapkan langkah IPO tersebut adalah upaya manajemen meningkatkan kapasitas bisnis dan keluar melewati beban setelah mengalami kecelakaan tragis pesawat Lion Air tipe Boeing 737 MAX 8 pada 29 Oktober 2018.
Lion diketahui sudah bekerja sama dengan beberapa penasihat investasi soal rencana penjualan saham yang ditargetkan segera tahun ini.
Lion Air mengungkapkan target penggalangan dana sekitar US$ 1 miliar, meskipun belum memberikan detail informasi, kata para sumber Bloomberg tersebut.
Pekan ini, manajemen Lion Air kabarnya bakal menggelar pertemuan pendahuluan dengan para calon investor untuk menjelaskan niat penjualan saham tersebut.
Perusahaan akan memutuskan apakah akan melanjutkan proses penjualan saham itu setelah melihat tanggapan dari para investor.
Penjualan saham senilai US$ 1 miliar akan menjadi IPO terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI), menurut data Bloomberg.
Beberapa IPO yang cukup besar di BEI di antaranya PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 12,3 triliun, pada 16 Juli 2008 dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) pada 12 November 2007 dengan nilai Rp 3,47 triliun.
Rencana IPO maskapai berbiaya murah (LCC) dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk penerbangan domestik ini sudah didengungkan pada 2005. Tapi rencana tersebut terkendala kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan melepas saham perdana di bursa.
Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, hingga saat ini belum bisa merespons terkait informasi ini.
Simak ulasan rencana negosiasi pembelian pesawat Boeing.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps)
https://ift.tt/2um6rmO
March 21, 2019 at 06:51PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Incar Dana Rp 14 T, Lion Air Segera IPO Tahun Ini"
Post a Comment