Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup berbalik melemah 0,05% di level 6.494,67 setelah sebelumnya bergerak menguat sejak awal pembukaan. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 618,63 Miliar, melanjutkan aksi jual bersih saham selama delapan hari berturut-turut.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan risalah The Federal Open Market Committee (FOMC) minutes meeting the Fed akan keluar esok hari, sehingga ditunggu pelaku pasar terkait dengan kebijakan the Fed ke depannya.Apabila pernyataan bernada kalem alias dovish, maka akan menjadi pendorong (booster) yang ditunggu pelaku pasar. </span>Namun besar atau tidaknya booster tersebut, tergantung bagaimana hasil pertemuan dari delegasi China dan AS yang berlangsung sejak hari Selasa kemarin. Apabila pertemuan ini berjalan dengan baik, menurut Pilarmas, tentu menjadi sentimen positif bagi kenaikan harga obligasi dan pasar saham.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dilakukan pada 20-21 Februari ini menjadi sentimen berikutnya.
"Memang benar bahwa stabilitas ekonomi tidak dapat dinegosiasikan, namun juga bukan tidak mungkin bahwa ada potensi penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia di sana. Sentimen ini akan menjadi penggerak pasar dalam beberapa hari ke depan," tulis Pilarmas.
Valbury Sekuritas memprediksi pergerakkan IHSG cenderung bergerak mixed hari ini, karena faktor aksi jual bersih asing (net sell) masih berlanjut akibat sentimen defisit neraca dagang yang masih akan membayangi.
Namun optimisme pembicaraan dagang AS-Cina dapat menjadi katalis yang untuk menopang IHSG.
Untuk itu, indeks hari ini diperkirakan bergerak di rentang support 6.481/6.467/6.440 poin dan resistance di 6.521/6.548/6.562 poin. (tas)
https://ift.tt/2SdGNtP
February 20, 2019 at 03:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Keputusan 2 Bank Sentral Jadi Sentimen Penggerak IHSG"
Post a Comment