
Indeks acuan Nikkei 225 merosot 1,61% atau 344,97 poin, ditutup menjadi 21.033,76, sementara indeks Topix yang lebih luas anjlok 1,66% atau 26,64 poin, menjadi 1.582,85.
Eropa dan Amerika Serikat (AS) dibayangi perlambatan ekonomi setelah beberapa data ekonomi Jerman dan Negeri Paman Sam menunjukkan adanya perlambatan kegiatan bisnis.
Jepang juga mencatatkan penurunan aktivitas manufaktur untuk dua bulan berturut-turut, menimbulkan kekhawatiran tentang resesi yang akan tiba di pusat ekonomi Asia itu.
Aktivitas manufaktur Jepang mengalami penyusutan pada Maret dalam kecepatan yang sama seperti pada Februari. Sementara itu, produksi terkontraksi paling dalam di hampir tiga tahun terakhir, menurut sebuah survei bisnis swasta pekan lalu.
Tapi, Kepala Ekonom Credit Suisse untuk Jepang Hiro Shirakawa meminimalkan kekhawatiran tersebut. Ia mengatakan perlambatan itu mungkin hanya bersifat siklikal dibandingkan permanen dan struktural.
Ekonomi secara keseluruhan juga tidak tampak terlalu suram, dengan konsumsi domestik dan sektor jasa "masih cukup stabil," kata Shirakawa. (hps/hps)
https://ift.tt/2WwHAbZ
March 28, 2019 at 09:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Global Bakal Melambat, Bursa Tokyo Turun 1,61%"
Post a Comment