
Direktur Utama PT Sarinah GNP Sugiarta Yasa menyebut, langkag ini sebagai bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Sarinah itu perusahaan retail intinya. Karena kompetensi di bidang properti itu BUMN karya lah, saudara kita. Hari ini kita bekerjasama dengan WIKA dan PP. Sekali lagi sarinah sebagai icon kebanggaan Indonesia dapat kita wujudkan kembali," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (8/2/2019).
Adapun lokasi pembangunan yakni di sekitar Jalan Sunda dan Jalan Agus Salim. Di tempat itu tersedia lahan seluas kurang lebih 2,8 hektar.
"Tetapi yang dimiliki Sarinah 1,7 hektar. Itu yang kita bangun pertama 1,7 hektar dulu. Untuk menjadi minimal gedung 41 lantai dengan 3 basement. Sehingga nanti kita membuat lahan menjadi open, kita tidak ingin pakai pagar lah. Smart building," tandasnya.
Dikatakan, kawasan komersil ini nantinya meliputi mall, office tower, dan bangunan hiburan. Bahkan jika dimungkinkan, dalam konsep bisnis yang dicanangkan juga membuka peluang dibangun apartemen.
"Dengan hitungan kasar saja, dengan gedung baru kita berdiri, Insha Allah meningkat 4 kali lipat. Bulan depan, groundbreaking pembangunan bakal berlangsung," urainya.
Rencananya, pembangunan dijadwalkan berlangsung kurang lebih 16 bulan untuk tahap pertama. Sedangkan total kawasan komersil yang dicanangkan, diperkirakan selesai selama 30 bulan.
"Renacanya tower baru yang kita bangun minimal 2. Berarti mungkin nanti ada 3 tower existing disana," pungkasnya.
Saat ini komplek perbelanjaan, hotel, dan apartemen terluas yang berada di kawasan Jalan Thamrin adalah Grand Indonesia, dengan luas 263.226 m2. Dengan pembangunan ini akankah Sarinah bisa saingi Grand Indonesia? (gus)
http://bit.ly/2RIvjON
February 08, 2019 at 08:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bangun Lahan 2,8 Hektare, Sarinah Face Off dan Saingi GI?"
Post a Comment