Indeks Straits Times hingga 09.30 waktu setempat terkoreksi 0,28% ke level 3.225,01 atau kehilangan 7,95 poin. Sebelumnya, bursa saham Wall Street koreksi terbatas, tetapi bisa membuat mood pelaku pasar di Asia menjadi jelek dalam mengawali perdagangan di bursa kawasan Asia.
Hal lain yang patut diwaspadai adalah berlanjutnya keperkasaan dolar AS. Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,17%.
Seperti yang sudah disampaikan, data-data terbaru di AS menunjukkan hasil positif. Data-data ini sedikit banyak menghapus kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi AS, karena ternyata dunia usaha dan rumah tangga masih terus melakukan ekspansi.
Artinya, peluang The Federal Reserves/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi semakin terbuka. The Fed tentu punya kepentingan agar roda perekonomian AS tidak melaju terlalu cepat dan menimbulkan tekanan inflasi yang tidak perlu alias overheating. Cara untuk membuat roda perekonomian bergerak lebih sehat adalah mengeremnya melalui kenaikan suku bunga acuan.
Meski mungkin tidak dilakukan dalam waktu dekat, tetapi prospek kenaikan Federal Fund Rate menjadi bekal keperkasaan dolar AS. Berinvestasi di dolar AS akan menguntungkan karena iming-iming kenaikan suku bunga acuan. Akibatnya, ada kemungkinan arus modal masih akan berkerumun di sekitar mata uang Negeri Paman Sam. (hps)
https://ift.tt/2TgJAI6
March 06, 2019 at 03:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Efek Koreksi Wall Street Masih Membekas di Bursa Singapura"
Post a Comment