Search

Damai dengan China, AS Siap 'Perang' Lawan India!

Pasar keuangan Asia tertekan pada perdagangan kemarin karena kabar dari China. Pemerintah China memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 'hanya' 6-6,5%. Melambat dibandingkan pencapaian 2018 yaitu 6,6%. Padahal pertumbuhan 6,6% saja sudah menjadi yang terlemah sejak 1990. 

Perlambatan ekonomi di China tentu akan sangat mempengaruhi Asia karena statusnya sebagai perekonomian terbesar di Benua Kuning. Oleh karena itu, investor berpikir berulang kali untuk masuk ke pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. 

 

"Pertumbuhan ekonomi yang sedikit di atas atau di bawah itu juga masih bisa diterima," ujar Huang, mengutip Reuters. 

Kabar ini membuat pelaku pasar menjadi agak tenang. Sepertinya tidak perlu ada kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akan membawa dampak yang signifikan. Memang ada dampak negatif, tetapi masih terukur sepanjang tidak terjadi hard landing. 

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga performa ekonomi Negeri Panda. Pemerintahan Presiden Xi Jinping menaikkan defisit anggaran dari 2,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 menjadi 2,8% tahun ini.  

Otoritas fiskal juga akan memangkas tarif pajak secara besar-besaran. Pemotongan tarif pajak ini diperkirakan mampu menciptakan perputaran uang senilai hampir CNY 2 triliun di sistem perekonomian. 

Kemudian, pemerintah pusat China juga menaikkan batas penerbitan obligasi oleh daerah dari CNY 1,35 triliun pada 2018 menjadi CNY 2,15 triliun tahun ini. Tujuannya agar daerah tetap mampu menjaga kinerja pembangunannya masing-masing. 


"Situasi yang dihadapi China lebih rumit dan berat. Akan lebih banyak risiko dan tantangan baik yang bisa diprediksi maupun tidak. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi 'peperangan' tersebut," tegas Li Keqiang, Perdana Menteri China, di hadapan parlemen, seperti dikutip dari Reuters. 

Perkembangan di China membuat pelaku pasar kembali yakin bahwa tidak akan ada hard landing. Arus modal asing pun kembali masuk ke pasar keuangan Asia, tidak terkecuali Indonesia. 

Rupiah berhasil tertolong dan akhirnya mampu terangkat ke zona hijau. Namun IHSG yang sudah terlanjur melemah dalam hanya bisa menipiskan koreksinya menjadi di bawah 1%. 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2J3O002

March 06, 2019 at 12:56PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Damai dengan China, AS Siap 'Perang' Lawan India!"

Post a Comment

Powered by Blogger.