Search

Aktivitas Bisnis Merosot, Bursa Eropa Jeblok

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham Eropa rontok pada perdagangan Jumat (22/3/19) akibat pelambatan ekonomi yang terlihat semakin jelas, serta masalah Brexit yang terus mengalami tarik ulur.

Indeks FTSE Inggris  mengakhiri perdagangan Jumat di level 7.207,59 atau anjlok 2% dibandingkan dengan penutupan Kamis (21/3/19). Indeks CAC 40 Prancis juga jeblok 2% menjadi 5.269,92, dan indeks DAX 30 Jerman turun 1,6% menjadi 11.364,17.

Tanda-tanda pelambatan ekonomi di Zona Euro semakin jelas terlihat pada rilis data aktivitas bisnis Jumat kemarin. Berurutan IHS Markit merilis data aktivitas bisnis yang terdiri dari sektor manufaktur dan jasa, dari Perancis, Jerman, dan Zona Euro secara keseluruhan.

ISH Markit mengukur data itu dengan melakukan survei aktivitas purchasing manager yang disebut purchasing managers index (PMI).


Untuk Perancis, Markit melaporkan data aktivitas sektor manufaktur PMI bulan Maret ini turun menjadi 49,8, dibandingkan bulan lalu sebesar 51,5. Sementara untuk aktivitas sektor jasa PMI dirilis sebesar 48,7 turun, dibandingkan bulan Februari sebesar 51,5.

Hal yang sama terjadi di Jerman, angka indeks aktivitas manufaktur PMI turun menjadi 44,7, jauh di bawah bulan Februari sebesar 47,6. Sektor jasa Jerman dilaporkan di angka 54,9 dibandingkan bulan sebelumnya 55,3.

Terakhir secara dari Zona Euro secara keseluruhan sektor manufaktur mengalami kontraksi yang semakin dalam yakni di angka 47,6 dari sebelumnya 49,3. Sektor jasa memiliki kinerja yang lebih baik meski turun tipis 0,1 menjadi 52,7.

Sebagai informasi, indeks PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Jika angka dirilis di bawah 50, itu menunjukkan kontraksi atau memburuknya aktivitas bisnis. Sementara di atas 50 menunjukkan peningkatan aktivitas atau ekspansi.

Jika melihat kembali data-data tersebut, aktivitas manufaktur dan jasa Prancis yang sebelumnya berekspansi berbalik menjadi berkontraksi, hal tersebut yang memukul indeks CAC 40.

Jerman dan Perancis merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa, pelambatan yang terjadi di kedua negara tersebut dapat merembet ke negara-negara lainnya. Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Eropa, Italia, telah terlebih dahulu mengalami pelambatan, bahkan telah mengalami resesi.

Pada kuartal-IV 2018 lalu, perekonomian Italia berkontraksi sebesar 0,2%, menyusul kontraksi 0,1% di kuartal sebelumnya. Negara dikatakan mengalami resesi ketika mengalami kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun.

Pelambatan yang terjadi di kuartal-I tahun ini tentunya menjadi kabar buruk, bahkan hal tersebut terjadi sebelum Brexit resmi dimulai. Satu hal lagi yang menjadi kecemasan para pelaku pasar, jika Brexit terjadi tanpa kesepakatan atau no-deal, perekonomian di Eropa diprediksi akan semakin terpuruk. 

TIM RISET CNBC Indonesia

(pap/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HCLMDA

March 24, 2019 at 02:25AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Aktivitas Bisnis Merosot, Bursa Eropa Jeblok"

Post a Comment

Powered by Blogger.