Demikian penuturan Wendy Kurniawan. salah satu pemilik Aquajaya pada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (20/2/2019). Namun, menurut pria yang berumur 34 tahun itu, jargon yang tren dalam dunia bisnis mengenal aquascape ialah tanaman air tawar yang ditanam dalam akuarium.
Terlepas dari jargon bisnis itu, yang menarik untuk dilihat bahwa aquascape dipandang sebagai seni. Sama seperti penikmat kopi, fotografi, dan lukisan. Penikmat karya aquascape mempunyai selera dan kemampuan yang berbeda untuk menciptakan dan memandangi karya aquascape.
Wendy mempunyai artian tersendiri soal memandang seni dalam aquascape. Menurut dia, selain dekorasi, yang menjadi inti seni dari aquascape adalah bagaimana merawat kualitas air. Karena kualitas air akan sangat memengaruhi kualitas tanaman.
Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan. Untuk menjaga parameter air memerlukan seni dari banyak faktor supaya bisa menjaga kualitas. Beberapa hal itu seperti memasukan CO2, pupuk, atau media tanam misalnya.
Sebagai seorang yang sudah lama berkecimpung di dunia aquascape, Wendy punya keagungan tentang pentingnya melihat kesehatan tanaman sebagai seni.
"Gua orang yang lebih mengagungkan kesehatan tanaman. Jadi yang paling utama adalah kesehatan tanaman itu di mana dipengaruhi oleh kualitas air. Jadi di situlah seninya menurut gua. Dan seni yang lainya adalah bagaimana lu ngerawat si tanaman itu. Hal apa yang bikin tanaman ini lebih bagus maka lu kasih, apa yang harus lu hindari ya lu hindari," lafal Wendy.
 Foto: Pengrajin melakukan pembuatan Aquarium Landscape atau Aquascape di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018). Sejarah aquascape sendiri diperkenalkan oleh jepang pada tahun 1990 oleh Takashi amano. Aquascape menghadirkan indahnya alam dasar laut di akuarium dengan menata akuarium dengan seni, merawat, dan mempertahankan biota air di dalam akuarium hingga menghasilkan tampilan visual menarik sehingga estetika menjadi elemen yang penting. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Sementara itu, Aldino Rafiq, Aquascapres Happy Fish Indonesia, pun berbicara bahwa sebetulnya keterkaitan seni dan aquascape adalah sesuatu yang abstrak. Seni menurutnya adalah curian. Maksud dia adalah segala hal yang pernah dibuat adalah tiruan. Maka untuk memulai karya aquascape menurutnya tidak ada salahnya untuk menjadi peniru karya orang lain.
Seni aquascape juga tak lepas dari kompetisi. Baik Wendy maupun Aldino pernah mengikuti dan menjadi juri kontes aquascape. Wendy melihat bahwa poin pertama dalam menilai karya aquascape seseorang adalah dari first impression. Keunikan, ide baru, dan mencolok. Baru kemudian keseimbangan ekosistem antar ikan, tanaman, dan kebersihan. Teknik fotografi pula menjadi penilaian jika kontes yang diadakan secara online.
First impression adalah tata letak menurut Aldino. Selain yang sudah disebutkan Wendy di atas. Ia juga memandang bahwa penilaian poin terbesar dari sebuah kontes aquascape itu adalah bagaimana akuarium bisa menjadi tempat rekreasi untuk ikan. Ada area renang ikan serta memerhatikan luas dan ruang yang tersedia. Baik untuk hardscape maupun ruang kosong.
Aldino juga menambahkan bahwa melihat aquascape itu sama dengan melihat karya fotografi.
"Aquascape itu in frame ya. Ada posisi golden ration, terus focal point. Psosisi batunya pas ga sebagai focal point. Nah, itu berpenfaruh pada penilaian," kata Aldino, Aquascapres Happy Fish Indonesia kepada CNBC Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Di sisi lain Aldino mengungkapkan hal lain yang perlu dilihat dalam menilai karya aquascape seseorang adalah sampai sejauh mana aquascape itu untuk hidup. Menurut Aldino ini penting karena aquascape bukanlah untuk dinikmati sesaat. Tetapi perlu dipikirkan buat jangka waktu yang lebih panjang. Walaupun itu dalam kontes yang berlangsung singkat.
Simak video terkait aquascape di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
https://ift.tt/2GXHk0Z
February 24, 2019 at 08:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yuk! Kenali Aquascape, Sebuah Seni Dekorasi Dalam Akuarium"
Post a Comment