
Direktur Utama Express Transindo yang baru, Johannes B.E. Triatmojo, mengatakan utang dari BCA besarannya sekitar Rp 400 miliar yang sudah jatuh tempo.
"Masih belum [lunas], masih ada, jadi ada penjualan unit 1.200 kendaraan. Jadi memang tugas kami untuk menjual sudah begitu kami bayar ke BCA," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (8/2/2019.
Pada Januari 2019, emiten jasa transportasi ini juga </span></span>menyerahkan aset tanah milik anak usahanya, PT Ekspres Jakarta Jaya senilai Rp 43,44 miliar, kepala BCA. Aset dua bidang tanah yang diserahkan itu berada di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Tanah tersebut merupakan bagian dari jaminan atas utang bank Grup Express kepada BCA. Tujuan penjualan tanah ini adalah untuk melunasi sebagian utang kepada BCA yang telat jatuh tempo.
Berdasarkan laporan keuangan audit, modal kerja dan ekuitas TAXI masing-masing masih negatif Rp 1,12 triliun dan negatif Rp 366,98 miliar per September 2018.
Express setiap tahun mempertahankan kepemilikan armada sebanyak 10.000 unit dan biasanya mengalokasikan belanja armada 1.000 unit per tahun. Namun dengan beratnya bisnis taksi di tengah gempuran Grab dan Gocar, bisnis TAXI mulai terganggu.
Dengan asumsi harga mobil taksi besar sekitar Rp 100 juta, maka kemungkinan besar TAXI bisa mengantongi sekitar Rp 120 miliar. Tahun ini TAXI masih memiliki utang jatuh tempo pada 24 Juni 2019 sebesar Rp 1 triliun atas Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014.
Hanya saja, tercatat TAXI mengalami kesulitan karena menunda pembayaran bunga obligasi ke-17 yang jatuh tempo pada 24 September 2018. Manajemen berencana melakukan konversi utang obligasi ke saham yang sudah dimintai persetujuan dalam RUPSLB hari ini. (tas)
http://bit.ly/2I1FWfX
February 08, 2019 at 08:31PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cicil Utang ke BCA, Taksi Express Jual 1.200 Kendaraan"
Post a Comment