Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun tipis pada perdagangan Kamis kemarin (29/8/2019) setelah ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China mulai mereda. Situasi ekonomi kondusif lazimnya membuat permintaan akan emas terkoreksi.
Harga emas Antam turun Rp 1.000 (0,77%) menjadi Rp 723.000/gram, dari Rp 722.000/gram pada Rabu lalu.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam Kamis kemarin, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 72,3 juta dari harga kemarin Rp 72,2 juta per batang.
Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang turun pada Rabu lalu.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Pada Senin (26/8/2019), harga emas Antam sempat menyentuh rekor sepanjang sejarah dan rekor tertinggi baru sejak 6 tahun terakhir dengan menyentuh level Rp 725.000/gram, dari akhir pekan lalu di harga Rp 716.000/gram.
Kenaikan harga emas di awal pekan ini mengekor harga emas di pasar spot global yang naik pada akhir pekan lalu akibat aksi balas (retaliasi) ancam China terhadap rencana penaikan tarif impor oleh AS dan kontra balasan Negeri Paman Sam terhadap retaliasi tersebut.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam secara mengejutkan justru berkebalikan dari harga jual dari Antam yang turun, dengan kenaikan Rp 1.000 hari ini menjadi Rp 699.000/gram dari Rp 698.000/gram pada Rabu kemarin.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas)
https://ift.tt/30KOLQb
August 30, 2019 at 02:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemarin Turun Seceng, Hari Ini Harga Emas Bisa Bangkit Lagi?"
Post a Comment