
Hal itu diutarakan Direktur Utama WSBP Jarot Subana, saat wawancara dalam program Squawk Box, CNBC Indonesia, Jumat (15/3/2019). "Pada 2019 target kontrak baru senilai Rp 10,3 triliun, hingga Februari kontrak baru sudah mencapai Rp 1,5 triliun atau 15 persen dari target," ungkap Jarot.
Rincian kontrak baru yang diperoleh anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WIKA) tersebut yaitu dari proyek di bawah WIKA yaitu proyek tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) Seksi II, tol Terbanggi Besar - Kayu Agung, tol Pasuruan - Probolinggo. Sedangkan, proyek eksternal di antaranya Bandar Udara Kulon Progo, Apartemen Collins Boulevard, NSI Cilegon, dan rehabilitasi saluran induk Cisadane.
Dijelaskan Jarot, pada perusahaan juga mengantongi kontrak carry over dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,7 triliun, sehingga pada tahun ini ditargetkan target kontrak baru yang dikelola atau order book sebesar Rp 19,9 triliun. Raihan ini meningkat dari order book tahun lalu sebesar Rp 17 triliun.
Sebagai informasi, tahun lalu, Waskita Beton Precast mencatatkan pendapatan Rp 8,00 triliun, naik 12,61% dari Rp7,10 triliun pada 2017. Adapun laba tercatat sebesar Rp 1,1 triliun.
"Pada 2018 komponen terbesar di precast dan ready mix, selebihnya konstruksi," tutur Jarot.
Jarot optimistis, pada tahun ini, WSBP bisa mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan juga laba bersih sebesar 10-15 persen. Sebabnya, pada tahun ini, perseroan akan menambah pabrik precast baru di Kalimantan Timur, dengan nilai investasi sebesar Rp 500 miliar.
Sehingga dengan adanya pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi beton pracetak WSBP dari saat ini sebesar 1,5 juta ton per tahun menjadi 1,75 juta ton per tahunnya dan diharapkan bisa berkontribusi meningkatkan penjualan di segmen beton pracetak.
"Pabrik baru di Kalimantan Timur diharapkan akan rampung pada triwulan kedua 2019," tandas Jarot.
Waskita Beton Bukukan Laba Rp 1,10 T di 2018
[Gambas:Video CNBC] (hps/hps)
https://ift.tt/2TzQJmS
March 15, 2019 at 06:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waskita Beton Bidik Kontrak Baru Rp 10,3 T"
Post a Comment