Search

Tim Riset: Secara Teknikal IHSG Masih Berpeluang Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu membalikkan keadaan setelah mengalami koreksi dua hari beruntun dengan menguat 0,25% ke level 6.457, Rabu (6/3/2019).

Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, pada hari ini, Jumat (8/3/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Bursa saham di Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi di tutup melemah, hal ini berpotensi memberikan sentimen negatif bagi pasar saham Asia. Dow Jones kembali turun 0,78%, S&P 500 melemah 0,81%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,13%.

Bank Sentral Eropa, ECB, menahan suku bunga acuan di angka 0% dan mungkin tidak akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun. Hal ini membuat Dolar AS semakin perkasa karena ekspektasi investor terhadap hasil rapat ECB menjadi kenyataan.


"Kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Kami juga memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah setidaknya sampai akhir 2019 dan bahkan selama yang dibutuhkan untuk memastikan inflasi berada di kisaran 2% dalam jangka menengah," papar Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.

Perkiraan pasar soal ECB yang mencemaskan perekonomian Eropa yang bakal lebih suram pun menjadi kenyataan. ECB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk 2019 dari 1,7% menjadi 1,1%. Sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi 2020 juga diturunkan dari 1,7% menjadi 1,6%.


Dari dalam negeri, Indeks sektor keuangan mampu menopang IHSG dengan menguat 0,75% dan memberikan 14 poin penguatan, sektor tersebut bangkit setelah lebih banyak tertekan dalam enam hari terakhir.

Salah satu yang membuat sektor keuangan bangkit adalah redanya aksi jual investor asing. Pada perdagangan Rabu kemarin, asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 114 miliar di pasar reguler, jauh lebih kecil dari net sell hari sebelumnya yang mencapai Rp 1,1 triliun di pasar yang sama.

Secara teknikal, IHSG mempunyai peluang menguat meski masih pada fase konsolidasi jangka pendek. Potensi penguatan di dapat dari posisinya saat ini yang mendekati rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Foto: IHSG

Pola grafik netral yang menyerupai capung (dragonfly doji) yang terbentuk pada perdagangan kemarin mengindikasikan IHSG lebih dekat ke penguatan karena mampu bangkit dari pelemahan.

Ruang penguatan cukup terbuka, dikarenakan indeks belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2C7oPnC

March 08, 2019 at 03:57PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tim Riset: Secara Teknikal IHSG Masih Berpeluang Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.