Search

Saham Japfa Anjlok, Gara-gara Stok Ayam Potong Berlebih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pakan ternak PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) yang pekan lalu sempat menjadi salah satu motor penggerak menguatnya Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kini tertekan dalam.

Pada perdagangan Kamis ini, (28/3/2019) pukul 15.41 WIB, saham Japfa akhirnya anjlok 8,18% jelang penutupan hari ini di level Rp 1.975/saham, dengan nilai transaksi Rp 161,13 miliar dan volume perdagangan 79,33 juta saham.

Secara fundamental, kinerja Japfa tahun lalu sebetulnya cukup memuaskan. Pada 2018, Japfa berhasil mencatatkan pertumbuhan laba spektakuler hingga 133,32% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,17 triliun dari Rp 933,17 miliar.


Lonjakan laba Japfa disokong oleh peningkatan pendapatan dan produktivitas perusahaan. Laporan tahunan Japfa yang dirilis pada 11 Maret lalu, menunjukkan pendapatan JPFA tahun lalu meningkat 14,9% YoY menjadi Rp 34,01 triliun dari Rp 29,6 triliun.

Kenaikan volume penjualan ayam umur sehari (day old chicken/DOC) memberikan kontribusi terbesar.

Hanya saja sentimen pasar membuat persepsi atas saham Japfa berkurang. Salah satu katalis yang mewarnai saham emiten pakan ternak ialah harga jual live birds (ayam potong hidup) yang menyentuh posisi terendahnya dalam beberapa tahun terakhir, yakni Rp 10.800-11.000/kilogram (kg).


Kondisi itu sangat jauh dari rata-rata harga pokok produksi (HPP), yakni Rp 19.500/kg.

Pada Rabu pekan lalu, para peternak yang tergabung dalam asosiasi Peternak Rakyat dan Peternak Mandiri (PRPM) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) menyambangi Kementerian Perdagangan. Mereka meminta Kemendag turun tangan memperbaiki harga jual live birds.

Sentimen ini tampaknya membuat saham Japfa untuk sementara belum beranjak dari zona merah.

(tas/prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JUZKmm

March 28, 2019 at 10:58PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Saham Japfa Anjlok, Gara-gara Stok Ayam Potong Berlebih?"

Post a Comment

Powered by Blogger.