"Tahun lalu Saka rekor, cetak laba US$ 16 juta, dan kami targetkan tahun ini juga bisa membukukan kinerja positif seperti tahun lalu," ujar Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy saat dijumpai di Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Said menuturkan, capaian laba tersebut diperoleh dari sejumlah upaya yang dilakukan oleh Saka Energi Indonesia, seperti efisiensi biaya, dan fokus pengerjaan pada blok yang memiliki potensi besar tetapi minim risiko.
"Yang kami lakukan ya itu, efisiensi biaya dan fokuskan Saka di blok-blok yang memang punya potensi untuk dikembangkan dengan risiko yang lebih rendah," tuturnya.
Berdasarkan laporan keuangan Saka, jika dibandingkan tahun sebelumnya, Saka membukukan rugi cukup dalam. Pada 2017, kerugian Saka tercatat sebesar US$ 93,68 juta atau sekitar Rp 1,32 triliun.
Dari sisi pendapatan, di 2018, Saka memeroleh pendapatan sebesar US$ 584,76 juta atau sekitar Rp 8,19 triliun, naik dari perolehan pendapatan di 2017 yang sebesar US$ 472,85 juta.
Dari segi aset, total aset Saka di 2018 turun menjadi US$ 2,60 miliar dari yang sebelumnya sebesar US$ 2,67 miliar. Penurunan terjadi pada aset tidak lancar, dari US$ 2,05 miliar pada 2017 menjadi US$ 1,68 miliar pada 2018.
Namun, untuk aset lancar, perusahaan mencatatkan peningkatan tajam dari US$ 626,5 miliar di 2017 menjadi US$ 920,2 miliar.
Adapun kewajiban perusahaan atau liabilitas, nilainya berkurang. Sampai 2018, tercatat total liabilitas perusahaan sebesar US$ 1,79 miliar, turun dari liabilitas di 2017 sebesar US$ 1,87 miliar.
Total ekuitas yang dibukukan sampai akhir tahun lalu sebesar US$ 812,05 miliar, atau naik dari ekuitas di 2017 yang sebesar US$ 798,2 miliar.
Saka Energi didirikan pada 27 Juni 2011 dan pemegang saham langsung perseroan adalah PGN dan PT PGAS Solution (anak perusahaan PGN) dengan kepemilikan masing-masing 99,99% dan 0,003%. (tas)
https://ift.tt/2HVs9G0
March 27, 2019 at 04:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekor! Saka Energi Cetak Laba untuk Pertama Kalinya"
Post a Comment