Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan menegaskan penagihan oleh
fintech peer to peer landing kepada peminjam hanya bisa dilakukan maksimal 90 hari. Fintech P2P juga hanya bisa memberikan maksimum bunga 0,8% per hari, dan akumulasi denda maksimal 100% dari nilai pokok pinjaman. Menurut Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan OJK Hendrikus Passagi, hal tersebut merupakan risiko dari penyelenggara
fintech lending.
Selengkapnya dalam News Flash program Squawk Box CNBC Indonesia, Jumat 08 Maret 2019.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2IZOxQH
March 08, 2019 at 06:47PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Negara Sebesar AS Terancam Resesi? Tak Semudah Itu, Ferguso!
Sebenarnya inversi masih terjadi sampai saat ini untuk tenor 3 bulan dan 10 tahun, yang kerap digun… Read More...
Saham FOOD Tiba-tiba Liar, Gara-gara Wabah Daging Impor?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Sentra Food Indonesia Tak (FOOD) mendadak melejit pada per… Read More...
Pukul 10:00 WIB: Rupiah Lemas, Dolar AS Sentuh Rp 14.200
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mas… Read More...
RI Mampu Bertahan di Tengah Gejolak, Bos BI Ungkap KuncinyaJakarta, CNBC Indonesia - 2018 telah berlalu. Tantangan di tahun tersebut tak mudah dilalui termasuk… Read More...
'Cuma' Rp 2.500/Km, Driver Ngotot Tarif Ojol Rp 3.000/Km
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengemudi ojek online (ojol) masih belum puas dengan keputusan pemer… Read More...
0 Response to "OJK Atur Penagihan oleh P2P Lending"
Post a Comment