Dalam sambutannya pada saat peresmian yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk beradaptasi dengan moda transportasi pertama di Indonesia ini.
Ia ingin masyarakat ikut serta dalam menjaga dan memelihara MRT. Kepala negara tak mau lagi mendengar masyarakat masih menerapkan budaya lama dalam menggunakan transportasi publik.
"Jaga agar tetap bersih, stasiun dan MRT-nya tidak kotor. Jangan buang sampah sembarangan. Budaya antre dan disiplin waktu," kata Jokowi di lokasi peresmian.
Mimpi Indonesia memiliki sebuah kereta rel listrik cepat ini memang sudah lama. Rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak 1985.
Namun, berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia yang dirangkum dari keterangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, desain proyek MRT baru dibuat pada medio 1995.
Pada sat itu, mantan Presiden RI ketiga BJ Habibie yang merancang dan menyusun sendiri dasar proyek MRT untuk rute Blok M. Pada saat itu, Habibie masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Meskipun di tahun yang sama, Ali Sadikin - Gubernur DKI Jakarta waktu itu - sudah membentuk unit manajemen khusus, pembangunan tak dieksekusi hingga di 1998. Rencana ini dilanjutkan kembali oleh Gubernur Sutiyoso.
Beberapa tahun tak ada progres perkembangan signifikkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005 menetapkan MRT sebagai proyek nasional. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah pun mulai bergerak menindaklanjuti arahan presiden.
Foto: Stasiun MRT Lebak Bulus (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
|
Di masa kepemimpinan Fauzi Bowo, pemerintah provinsi DKI Jakarta meneken naskah perjanjian penerusan hibah proyek MRT dari pemerintah pusat. Langkah tersebut, kembali ditindaklanjuti di 2011 oleh era kepemimpinan Jokowi sebagai gubernur Jakarta.
Di era Jokowi, lelang fisik MRT fase I dilakukan, komposisi pinjaman pun berubah. Tongkat estafet beralih ke Basuki Tjahaja Purnama, dan tanda-tanda proyek tersebut hadir di ibu kota makin terlihat jelas.
Di zaman Basuki yang akrab disapa Ahok itu, pembebasan lahan dilakukan dengan memberikan insentif kepada pemilik lahan demi proyek MRT di sepanjang jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kemudian di 2017, Djarot Saiful Hidayat menekan aturan mengenai PT MRT Jakarta sebagai operator utama pengelola kawasan TOD koridor Utara - Selatan Fase 1 MRT.
Akhirnya di era Anies Baswedan, masyarakat Jakarta bisa melihat MRT terwujud. Sebuah transportasi masal yang diharapkan menjadi jawaban tingginya mobilitas pekerja di ibu kota.
MRT akan mulai beroperasi hari ini Senin (25/3/2019) dan dapat dinikmati gratis dengan cara mengisi data di pintu. Baru kemudian MRT Jakarta beroperasi secara komersial pada 1 April 2019. Untuk kisaran tarifnya sendiri baru akan diumumkan pekan depan.
Simak video tentang menjajal MRT Jakarta di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
https://ift.tt/2HEKAQe
March 25, 2019 at 04:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mulai Beroperasi, Ini Dia Penggagas MRT Jakarta"
Post a Comment