Search

Menguat Mantap, Harga Minyak Diprediksi Naik ke US$ 74/barel

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada perdagangan Jumat sore ini (29/3/2019) masih terus menguat.

Hingga pukul 17:00 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak Mei naik 0,4% ke posisi US$ 68,09/barel. Sedangkan harga minyak light sweet (WTI) kontrak Mei juga terangkat 0,71% ke posisi US$ 59,72/barel.

Dengan demikian, sejak awal tahun, atau hampir sepanjang kuartal I-2019, harga minyak telah naik sekitar 26%. Performa kenaikan harga minyak tersebut merupakan yang paling pesat sejak kuartal II-2009, atau hampir 10 tahun lalu.

Pengurangan pasokan minyak yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya terbukti mampu untuk memberi dorongan pada pergerakan harga.

Sebagai informasi, pada awal Desember 2018, OPEC+ telah sepakat untuk mengurangi produksi hingga 1,2 juta barel/hari yang dimulai pada awal Januari 2019.

Sejauh ini OPEC terlihat cukup patuh terhadap kesepakatan tersebut. Pada Januari 2019, produksi minyak OPEC tercatat berkurang hingga 797.000 barel/hari atau hampir memenuhi kuota kesepakatan.

"Pengurangan produksi [minyak] OPEC+ telah menjadi alasan utama perbaikan harga secara dramatis sejak kejatuhan harga sebesar 38% sepanjang kuartal terakhir tahun lalu," ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank, mengutip Reuters.

Beberapa waktu lalu, Menteri Energi Arab Saudi juga mengatakan bahwa kebijakan OPEC+ masih akan dilanjutkan hingga tengah tahun 2019. Sebagai informasi, OPEC+ dijadwalkan untuk kembali menggelar pertemuan pada bulan Juni.

Beberapa analis juga meyakini bahwa OPEC+ masih akan menahan produksi minyak pada level yang rendah hingga akhir tahun 2019.

Bila pasokan dapat dikurangi, maka keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar global bisa membaik. Harga minyak pun berpotensi terus menguat.

Bahkan Bank Barclays, Inggris memprediksi harga minyak jenis Brent akan naik hingga berada di kisaran US$ 73/barel pada kuartal II-2019, mengutip Reuters , Jumat (29/3/2019). Senda, Bank of America juga memprediksi rata-rata harga Brent akan naik menjadi US$ 74/barel di kuartal II-2019.

Namun, ancaman peningkatan pasokan juga tidak dapat dilupakan. Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara produsen minyak terbesar di dunia masih terus memperlihatkan peningkatan produksi.

Terakhir, ladang minyak di AS telah mampu menghasilkan minyak sebesar 12,1 juta barel/hari dan masih diprediksi meningkat. Bahkan rencananya pada tahun 2020, ekspor minyak Negeri Paman Sam akan melebihi volume impor minyak.

Agaknya ini sesuatu yang mungkin saja bisa terjadi. Pasalnya, sejak awal tahun 2018 saja, produksi minyak AS telah meningkat lebih dari 2 juta barel/hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2FJBMpV

March 30, 2019 at 12:29AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menguat Mantap, Harga Minyak Diprediksi Naik ke US$ 74/barel"

Post a Comment

Powered by Blogger.