
Reli bursa saham acuan Singapura kemarin nampaknya tidak sanggup bertahan hingga hari ini, karena masih tetap dibayangi resesi ekonomi AS.
Kemarin (26/3/2019) ada tanda-tanda stabilisasi pasar dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang mulai naik. Namun, sejati-nya pergerakan pasar obligasi pemerintah AS masih menunjukkan inversi imbal hasil.
Hingga pagi ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan masih lebih tinggi dengan nilai 2.4586 poin, sedangkan tenor 10 tahun yield ada di level 2,412 poin. Jadi, tanda-tanda awal resesi masih membayangi.
Terlebih lagi rilis data ekonomi yang buruk semakin memperkeruh suasana pasar di Negeri Singa.
Meskipun indeks produksi manufaktur Singapura naik 0,7% YoY pada bulan Februari 2019, namun secara garis besar produksi industri Singapura bulan Februari turun 4,1% jika dibandingkan bulan Januari, dilansir Trading Economics
Hasil tersebut dapat mengimplikasikan bahwa permintaan akan produk-produk industri juga turun, dan ini menandakan perlambatan perekonomian di Negeri Singa
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi di Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
https://ift.tt/2OueFCr
March 27, 2019 at 03:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Manufaktur Singapura Tertekan, Straits Times Melemah"
Post a Comment