
Padahal akhir pekan lalu, saham YG ditutup menguat dengan kenaikan 6,13% dari perdagangan hari sebelumnya (7/3/2019) yang sebesar KRW 40.750. Penutupan harga saham YG hari ini (14/3/2019) adalah harga terendah semenjak 31 Oktober 2018.
Kasus Seungri, tentu sangat merugikan YG Entertainment, pasalnya Big Bang merupakan salah satu sumber penjualan utama agensi hiburan kenamaan Korea Selatan.
Dilansir dari Seoul Economy (sedaily.com), pendapatan yang diperoleh YG dari penjualan di luar negeri hampir setengahnya berasal dari Big Bang. Pada tahun 2017, konser Big Bang berhasil menarik sekitar 2 juta penonton, setara dengan 80% dari keseluruhan penonton konser YG di luar.
Awal tahun lalu, dengan didaftarkan beberapa member Big Bang untuk mengikuti wajb militer, YG sudah kehilangan pengunjung konser hingga 1.5 juta orang.
Lebih lanjut, YG akan merugi KRW 67 juta jika hingga Oktober tahun ini, perusahaan tidak dapat menaikkan harga sahamnya sekitar 20%. Pasalnya, Louis Vuitton Moe Hennessy (LVMH), merek mahal asal Perancis, telah menginvestasikan KRW 61 juta, dilansir seoul economy.
Dalam transaksi investasi tersebut, investasi LVIH dapat ditukar menjadi sejumlah 1.400.049 saham biasa atau pengembalian investasi dengan harga konversi KRW 43.574/ unit saham. Jika pada oktober, LVMH meminta pengembalian investasi, maka YG harus membayar berikut dengan bunga 2%. Jika hal itu, terjadi, berarti nilai yang harus dibayarkan YG ke LVMH sebesar KRW 67 juta setara dengan Rp 842,77 miliar (KRW 1 = Rp 12,58).
Saksikan resume mega skandal Seungri BigBang di bawah ini
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
https://ift.tt/2F4P5je
March 15, 2019 at 05:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gegara Seungri, Investasi Louis Vuitton di YG Terancam Boncos"
Post a Comment