Search

Ekspor China Anjlok 20,7%, Sedikit Lagi IHSG Tinggalkan 6.400

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan jual yang menerpa bursa saham tanah air tak kunjung mereda, bahkan justru semakin besar.

Pada pembukaan perdagangan Jumat (8/3/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 0,28%. Seiring berjalannya waktu, pelemahan IHSG lantas menjadi semakin dalam dan kini sudah mencapai 0,82% ke level 6.404,89. Sedikit lagi, IHSG akan meninggalkan level psikologis 6.400.

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang diterpa tekanan jual: indeks Nikkei melemah 1,82%, indeks Shanghai anjlok 2,9%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,37%, indeks Straits Times terpangkas 0,73%, dan indeks Kospi turun 1%.

Ekspor China Anjlok 20,7%, Sedikit Lagi IHSG Tinggalkan 6.400Foto: Pejabat menyanyikan lagu kebangsaan selama sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 5 Maret 2019. REUTERS / Jason Lee

Data perdagangan internasional China yang begitu mengecewakan membuat intensitas tekanan jual di bursa saham tanah air kian besar.

Beberapa saat yang lalu, ekspor Negeri Panda periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 4,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni penurunan sebesar 1,4%.


Perang dagang dengan AS terbukti sudah sangat menekan aktivitas perdagangan internasional China. Lantas, hard landing di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut semakin terkonfirmasi.

Pada Selasa (5/3/2019), Perdana Menteri Li Keqiang dalam pertemuan tahunan parlemen China mengumumkan bahwa target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 dipangkas menjadi ke kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.

Jika yang terealisasi nantinya adalah target pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam nyaris 3 dekade. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi China tercatat sebesar 6,6%.

Sebelumnya, tekanan jual bagi bursa saham regional terjadi seiring dengan revisi ke bawah dari target pertumbuhan ekonomi zona euro.


Kemarin (7/3/2019), European Central Bank (ECB) memutuskan untuk memangkas habis target pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.

"Kehadiran dari ketidakpastian terkait dengan faktor-faktor geopolitik, ancaman dari proteksionisme, dan kerentanan di negara-negara berkembang nampak telah mempengaruhi sentimen ekonomi (di Zona Euro)," papar Gubernur ECB Mario Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip CNBC International.

Jika sampai jatuh ke bawah level 6.400, maka ini akan menjadi yang pertama bagi IHSG sejak terakhir kali ditutup di bawah level psikologis tersebut pada 15 Februari silam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2NQh8GR

March 08, 2019 at 06:04PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekspor China Anjlok 20,7%, Sedikit Lagi IHSG Tinggalkan 6.400"

Post a Comment

Powered by Blogger.