
Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan akuisisi perusahaan ini sudah dimulai sejak September tahun lalu dan dilakukan secara bertahap. Konsolidasi pendapatan dari perusahaan baru ini akan dilakukan tahun ini setelah seluruh saham Lucas Djaja diakuisisi.
"Total Phapros grup tahun ini kenaikan pertumbuhannya sekitar 30%. Kan kita sudah akusisi Lucas dan Marine, kemudian ada beberapa produk baru yang akan dilaunching di 2019," kata Barokah di JW Marriot, Jakarta, Kamis (14/3).
Adapun untuk laba bersih tahun ini ditargetkan akan ikut tumbuh menjadi Rp 150 miliar, naik dari Rp 132,30 miliar yang berhasil dikantongi perusahaan di tahun 2018 lalu.
Menurut dia, akuisisi ini berdampak baik pada penjualan perusahaan, sebab bisa meningkatkan kapasitas produksi, mendiversifikasi jenis produk perusahaan, efisiensi investasi dan menambah pasar ekspor ke Afghanistan yang saat ini belum dimiliki perusahaan.
Dengan bertambahnya negara tujuan ekspor, targetnya tahun ini pendapatan dari ekspor bisa meningkat hingga 5%. Sementara negara ekspor saat ini antara lain Nigeria, Filipina, Kamboja dan Vietnam. Proses feasibility study saat ini juga tengah dilakukan untuk merambah pasar ekspor ke Myanmar.
Akuisisi perusahaan Lucas Djaja ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan pendanaan dari perbankan, oleh sebab itu tingkat utang bank perusahaan di akhir tahun lalu naik signifikan menjadi senilai Rp 558,50 miliar dan utang MTN senilai Rp 200 miliar.
Rencananya tahun ini perusahaan akan melakukan refinancing atas utang tersebut dengan dana yang diperoleh perusahaan dari rights issue yang akan dilakukan pada semester kedua tahun ini. Targetnya dari aksi korporasi tersebut perusahaan akan memperoleh dana segar senilai Rp 1 triliun dengan menerbitkan saham baru sebanyak 20%. (hps/hps)
https://ift.tt/2O5IJnF
March 14, 2019 at 11:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Caplok Djaja Lucas, Phapros Patok Pertumbuhan Laba Naik 30%"
Post a Comment