Terpantau hingga pukul 11:03 WIB indeks utama Asia, seperti Nikkei Jepang, dan ASX Australia berada di zona merah, sementara indeks Shanghai China, Hang Seng Hong Kong, dan Kospi Korsel berada di zona hijau. IHSG Indonesia juga berada di zona merah. Sementara yen diperdagangkan di kisaran 110,54/US$ dan 145,68/GBP.
Belum bagusnya sentimen terhadap risiko atau risk appetite pelaku pasar membuat mata uang safe haven bisa terlihat seksi lagi pada hari ini. Berbeda dengan perdagangan Selasa (26/3/19) kemarin, dimana seluruh bursa utama Asia, Eropa, dan AS kompak menguat, yang membuat yen kurang diminati.
Yield obligasi AS tenor 10 tahun yang beranjak naik dari level terendah 15 bulan juga belum memberikan sentimen positif ke pasar modal. Para investor masih melihat obligasi tersebut akan bergerak volatil mengingat masih terjadi inversi dengan yield tenor 3 bulan.
Rilis data tingkat keyakinan konsumen AS yang menurun bisa jadi membuat dolar AS kembali tertekan. Data tingkat keyakinan konsumen AS merupakan leading indicator untuk melihat tingkat keyakinan masyarakat AS dalam melakukan konsumsi. Belanja konsumen merupakan tulang punggung perekonomian AS yang berkontribusi sekitar 68% dari produk domestik bruto (PDB) AS.
Conference Board Inc. melaporkan data tingkat keyakinan konsumen AS merosot dibulan ini, dengan angka indeks yang dirilis sebesar 124,1 dibandingkan bulan Februari 131,4.Turunnya sentimen konsumen bisa mengindikasikan akan terjadi penurunan tingkat belanja konsumen.
Sementara itu dari Inggris, Parlemen akan mulai menyusun proposal alternatif Brexit hari ini waktu setempat, setelah Senin (25/3/17) lalu mengambil alih legislasi Brexit dari Pemerintah Inggris. Langkah tersebut membuat dunia perpolitikan Inggris memanas, dan tentunya membuat poundsterling kurang stabil.
Melihat dua kondisi di atas, maka posisi jual (short) di pada pair USD/JPY dan GBP/JPY bisa memberikan peluang cuan.
Analisis Teknikal USD/JPY
![]() |
Pada grafik 30 menit, USD/JPY terlihat berkonsolidasi dengan bergerak sideways di sekitar indikator Moving Average (MA) 8 (garis merah) dan 21 (garis hijau). Sementara indikator MACD bergeak turun meski masih di wilayah positif. Indikator Stochastic berada di zona jenuh beli (overbought).
Dengan resisten terdekat berada di kisaran 110,66, USD/JPY berpeluang turun selama tidak menembus resisten tersebut. Target penurunan ke area support 110,29, jika support tersebut ditembus USD/JPY berpeluang turun ke 110,00.
Analisis Teknikal GBP/JPY
![]() |
GBP/JPY pada grafik 30 menit terlihat mulai bergerak turun setelah harga berada di bawah MA 8 dan 21, meski masih di atas MA 125 (garis biru). Indikator MACD sudah masuk ke wilayah negatif yang memberikan tekanan turun.
Jika mampu menembus support di kisaran 145,50, GBP/JPY berpeluang turun ke 145,13. Sementara di sisi atas, resisten berada di kisaran 146,82, selama tidak ditembus GBP/JPY cenderung masih akan turun.
https://ift.tt/2WqvnoV
March 27, 2019 at 06:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Asia Bergerak Variatif, Yen Bisa Kembali Seksi"
Post a Comment