
Lebih lambat dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 5,5%. Ini juga menjadi laju paling lemah sejak 2002.</span>
China adalah perekonomian terbesar di Asia, sang kepala naga. Kala kepala naga terjun ke air, maka seluruh tubuhnya lambat laun akan ikut terseret ke dalam air.
Oleh karena itu, apa yang terjadi di China akan sangat menentukan nasib satu benua. Ketika ada masalah di China, pelaku pasar akan cenderung menjauh dari Asia.
Alasan kedua, masih ada risiko damai dagang AS-China bisa batal. Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya tidak akan terburu-buru untuk membuat kesepakatan dagang dengan China.
"(Perundingan) memang berjalan lancar, kita lihat saja kapan nanti tanggalnya (untuk membuat kesepakatan). Saya tidak buru-buru, akan bagus jika kita bisa mencapai kesepakatan yang baik. Kesepakatan itu harus menguntungkan kami, dan jika tidak maka kami tidak akan membuatnya.
"Saya rasa Presiden Xi (Xi Jinping, Presiden China) tahu bahwa saya adalah tipe orang yang bisa pergi saat kesepakatan belum terjadi. Anda tahu selalu ada kemungkinan ke arah sana, dan beliau tentu tidak menginginkan itu," jelas Trump, mengutip Reuters.
Gertakan Trump ini bisa membuat pasar cemas. Jangan-jangan Trump akan ngambek dan memilih walk-out seperti saat berdialog dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di Vietnam akhir bulan lalu.
Jika ini yang terjadi, maka ucapkanlah selamat tinggal kepada damai dagang AS-China. Malah bisa saja Washington dan Beijing kembali terlibat perang dagang, saling berlomba menaikkan bea masuk yang dampaknya menghambat arus perdagangan dan rantai pasok global.
Namun ada sentimen positif dari perkembangan Brexit, di mana parlemen Inggris menolak adanya No Deal Brexit (inggris tidak mendapat kompensasi apa-apa dari perceraian dengan Uni Eropa) dalam kondisi apapun. Perkembangan ini sedikit banyak meredakan kekhawatiran investor, karena ada peluang Brexit bisa ditunda dan London bisa berpisah baik-baik dengan Brussel.
Tarik-menarik sentimen negatif dan positif ini membuat pasar keuangan Asia bergerak mixed. Kegalauan memang tengah mewarnai pasar keuangan Benua Kuning.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
https://ift.tt/2W0RUsw
March 15, 2019 at 12:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China dan Brexit Bikin Galau, Investor PIlih Pegang Dolar?"
Post a Comment