
Hingga pukul 19:00 WIB, harga emas kontrak April di pasar COMEX naik 0,72% ke posisi US$ 1.331,1/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,22% pada perdagangan kemarin (18/2).
Sedangkan harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,20% ke level US$ 1328,81/troy ounce, setelah menguat 0,39% kemarin.
Selama sepekan, harga emas sudah terkerek naik sekitar 1,37% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga logam mulia ini tercatat menguat sekitar 3,76%.
Dalam posisi tersebut, harga emas resmi berada di level tertingginya sejak April 2018.
Nampaknya investor masih berjaga-jaga jelang rilis notulensi rapat Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserves/The Fed edisi Januari 2019 pada Kamis dini hari waktu Indonesia mendatang.
Meski hasil rapat tersebut sudah dapat diprediksi, namun pelaku pasar ingin mendapat tafsiran lebih dalam mengenai rapat tersebut.
Sebagai informasi, investor saat ini memprediksi suku bunga acuan The Fed akan tetap ditahan di kisaran 2,25% - 2,5% atau median 2,375%.
Bau-baunya, pelaku pasar tengah mengendus aroma yang makin kalem (dovish) dari The Fed.
Presiden The Fed San Fransisco, Mary Daly pada akhir pekan lalu mengindikasikan bahwa bank sentral dapat tidak menaikkan suku bunga acuan tahun ini. Hal tersebut dapat terjadi apabila ekonomi AS melambat sehingga tekanan inflasi menjadi minimal.
"Jika ekonomi tumbuh, misalnya, 2% dan laju inflasi 1,9% dan tidak ada sinyal (tekanan harga) semakin besar, maka saya rasa belum saatnya menaikkan suku bunga (tahun ini)," kata Daly dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
Bila memang benar begitu, maka greenback berpotensi semakin tak perkasa dan memicu aksi jual.
Momentum ini dimanfaatkan emas untuk terus menanjak. Hal ini biasa terjadi mengingat emas sering dijadikan pelindung nilai. (taa/gus)
http://bit.ly/2EjgleA
February 20, 2019 at 02:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wah Cuan Nih! Harga Emas Tertinggi Sejak April 2018"
Post a Comment