
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan menguat: indeks Shanghai naik 0,62%, indeks Hang Seng menguat 0,57%, indeks Straits Times naik 0,23%, dan indeks Kospi juga naik 0,12%.
Optimisme dalam menyambut negosiasi dagang AS-China yang akan digelar di Beijing pada hari Kamis dan Jumat (28-29 Maret) mendorong pelaku pasar melakukan aksi beli di bursa saham regional.
Dalam negosiasi kali ini, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan melakukan dialog dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk mencoba mencapai kesepakatan dagang.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
Jika kedua negara bisa mencapai kesepakatan dagang, besar kemungkinan bahwa pengenaan bea masuk tersebut akan dihapuskan dan mendorong laju perekonomian kedua negara. Hal ini menjadi sangat penting guna mencegah perekonomian China mengalami hard landing pada tahun ini.
Sebagai informasi, pemerintah China belum lama ini resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi di kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
(ank/tas)
https://ift.tt/2YuhZC3
March 27, 2019 at 05:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asing Sibuk Jualan, IHSG Balik Arah ke Zona Merah"
Post a Comment