Hingga pukul 11:04 WIB, rupiah dihargai Rp 14.045 per satu US$ atau melemah 0,54% dibandingkan penutupan sebelumnya di pasar spot. Pelemahan tersebut menjadikan mata uang terlemah di kawasan Asia.
Secara teknikal, rupiah memiliki kecenderungan melemah dihadapan dolar Amerika Serikat (AS). Akselerasi dolar terhadap mata uang garuda tercermin dari pergerakan dolar AS yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
Dalam jangka panjang, tren pergerakan rupiah masih pada fase menguat. Hal ini tercermin dari grafik pergerakan dolar AS yang bergerak empat puluh lima derajat ke arah bawah (downtrend) terhadap rupiah.
Rilis data dari transaksi berjalan yang diumumkan Bank Indonesia pada Jumat lalu cukup mempengaruhi fundamental rupiah. Transaksi berjalan diumumkan mengalami defisit (Current Account Deficit/CAD) periode kuartal IV-2018 yang mencapai 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sedangkan secara tahunan, defisit transaksi berjalan masih di bawah 3% PDB tepatnya 2,98%. Namun angka tersebut juga menjadi catatan terendah sejak tahun 2014.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2GB13Ub
February 11, 2019 at 07:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tembus Rp 14,045/US$, Tren Pelemahan Rupiah akan Berlanjut"
Post a Comment