
Salah satu inisiatif BUMN adalah dengan menghadirkan LinkAja. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank BNI Dadang Setiabudi layanan ini akan diluncurkan akhir Februari atau awal Maret 2019.
"Jadi Himbara (Himpunan Bank-Bank Milik Negara) plus Telkomsel mau digabung menjadi satu Namanya LinkAja," kata Dadang di Kantornya, Rabu (23/1/2019).
LinkAja akan menjadi platform alat pembayaran digital di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Untuk tahap awal T-Cash, dompet digital milik Telkomsel akan berubah menjadi LinkAja mulai 21 Februari 2019.
Setelah diluncurkan uang elektronik dan dompet digital bank BUMN akan dilebur ke dalam LinkAja. Nantinya tidak ada lagi T-Bank atau QR Code milik BRI, e-cash dan e-money milik Bank Mandiri atau Yap! dan Tap Cash dari BNI, adanya hanya LinkAja dalam bentuk uang elektronik berbasis server dan kartu atau QR Code.
Sumber CNBC Indonesia mengatakan LinkAja akan dikendalikan oleh Telkomsel anak usaha Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 25%. Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BRI masing-masing 20%. Bank BTN sebesar 7% dan sisanya milik Pertamina.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank BNI Dadang Setiabudi bahkan sempat mengatakan, produk dompet digital ini akan berkembang melalui kerjasama dengan Alipay dan WeChat.
Segala upaya perusahaan milik Pemerintah ini dilakukan di tengah maraknya model bisnis dompet digital yang sudah lebih dulu ada. OVO, yang beroperasi di bawah Group Lippo sudah disuntik dana USD 120 juta oleh Tokyo Century pada Mei tahun lalu.
Go-Pay bahkan sudah disuntik beberapa investor luar negeri sejak 31 Januari 2018 silam. Pada Mei 2018, GoPay juga disuntik modal investasi dari investor luar negeri sebesar Rp29,4 triliun.
Saksikan video tentang LinkAja saingan terbaru GoPay dan OVO di bawah ini:
(roy/roy)
http://bit.ly/2N3mpuA
February 11, 2019 at 07:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LinkAja, Siasat BUMN Menantang Dominasi GoPay dan OVO"
Post a Comment