
Direktur Keuangan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan lunasnya Pembayaran tranche A ini akan memperbaiki debt to equity ratio (DER) perusahaan menjadi 1,2x di tahun depan. Selanjutnya, perusahaan akan dapat melanjutkan pembayaran utang berikutnya.
"Jadi tahun ini kita akan bayarkan US$ 150 juta-US$ 200 juta. Kita harapkan tranche A bisa diselesaikan pada pertengahan 2020 atau pada semester kedua," kata Dileep kepada CNBC di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Selanjutnya perusahaan akan mencicil utang dalam tranche B dengan nilai yang sama beserta bunganya. Penyelesaiannya diperkirakan akan bisa dilakukan pada 2022 nanti, dengan masa pembayaran selama 18 bulan.
Dileep optimistis dengan ritme pembayaran tersebut, akan menyisakan DER menjadi 0,3x di akhir 2022 sehingga kinerja keuangan perusahaan akan membaik. Sehingga pada 2023 nanti perusahaan akan dapat mengapresiasi pemegang sahamnya dengan memberikan dividen.
Hingga Januari lalu perusahaan telah membayarkan utangnya senilai US$ 219,54 juta yang merupakan bagian dari tranche A. Seperti diketahui perusahaan memiliki utang senilai US$ 1,6 miliar yang terbagi dalam tiga bagian, yakni Tranche A dan B masing-masing senilai US$ 600 juta. Fasilitas Tranche C sebesar US$ 406,9 juta.
Saksikan video soal pelambatan ekonomi Inggris akibat Brexit di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus)
http://bit.ly/2GkYyG9
February 13, 2019 at 04:22AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tahun Ini BUMI Bakal Bayar Utang US$ 200 Juta"
Post a Comment