Pada Kamis (21/2/2019), US$ 1 setara dengan Rp 14.058 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,16% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah sebenarnya belum melemah. Namun bukan berarti menguat karena rupiah stagnan saja atau sama seperti posisi penutupan perdagangan kemarin.
Tidak lama setelah pembukaan pasar, rupiah langsung melipir ke zona merah. Bahkan kemudian depresiasi rupiah semakin dalam.
Jelang tengah hari, ada harapan bagi rupiah karena pelemahannya terus menipis menjadi di bawah 0,1%. Akan tetapi itu ternyata harapan palsu, tidak ada kelanjutannya. Yang ada malah pelemahan rupiah kian parah.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini:
Tidak hanya rupiah, hampir seluruh mata uang utama Asia pun bernasib sama. Hanya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang masih mampu menguat di hadapan dolar AS, yang lainnya tidak selamat.
Bahkan depresiasi rupiah agak 'santai' dibandingkan beberapa kompratriotnya di Asia. Peso Filipina menjadi mata uang terlemah di Asia, disusul oleh baht Thailand dan ringgit Malaysia di posisi ketiga terbawah.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:54 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
https://ift.tt/2T46Hou
February 22, 2019 at 12:21AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Jadi Korban Harapan Palsu"
Post a Comment