Kedua calon bahkan tidak menyinggung isu kelistrikan, cadangan pertambangan baik mineral, batu bara, maupun migas dan kegiatan eksplorasi RI.
Terdapat salah satu pertanyaan dari pakar yang khusus bertanya mengenai kerusakan lingkungan akibat dampak aktivitas pertambangan.
Pertanyaannya adalah;
Sampai tahun 2018 terdapat kurang lebih 8 juta hektare lubang tambang belum direklamasi yang terdiri dari perusahaan besar, tambang rakyat, dan 500 ribu hektare areal tanpa izin. Bagaimana langkah konkret Bapak untuk atasi masalah lingkungan dan sosial ekonomi yang ditimbulkan lubang bekas tambang tersebut?
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, berkesempatan menjawab terlebih dulu. Prabowo menyebut pertanyaan tersebut adalah persoalan negeri ini sejak bertahun-tahun lalu, di mana seolah-olah negara dikooptasi oleh perusahaan-perusahaan swasta.
"Ini bisa dianggap adalah kolusi kerja sama antara pejabat-pejabat pemerintah dengan perusahan-perusahaan swasta besar. Sehingga, kalau swasta meninggalkan persoalan seperti tadi lobang-lobang yang tidak ditutup ya akhirnya dia lolos tidak akan dikejar. Pemerintah manapun pasti mewarisi persoalan yang sudah berjalan sekian puluh tahun," jelas Prabowo, Minggu (17/2/2019).
Prabowo menawarkan solusi tindakan tegas, tapi ia malah mengatakan perusahaan-perusahaan itu sudah tidak ada di Indonesia. "Jadi saya prihatin dan saya akan kalau seandainya saya pimpin akan fokus cari jalan keluar atasi ini," jelasnya.
Sementara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan pemerintah sudah menggandeng KPK untuk penyelamatan sumber daya alam. "Banyak sekali yang sudah dikerjakan, tapi di samping penegakan hukum kita juga sudah kerjakan banyak hal. Di tambang Bukit Asam (PTBA) hampir sebagian besar sudah dihutankan kembali. Kalau pengawasan ketat, itu pasti bisa diatasi," jelasnya.
Jokowi lalu melanjutkan selain penghutanan kembali, ia juga melihat beberapa tambang sudah reklamasi kembali. "Ada yang jadi pantai wisata, kolam ikan besar. Dengan pengawasan Pemda dan KLHK saya yakini satu per satu bisa diselesaikan," katanya.
Prabowo kemudian mengamini pernyataan Jokowi. "Saya kira cukup masalah ini, untuk apa bertele-tele saya kira dalam hal ini kita sama. Kita ingin berantas masalah lingkungan jadi gini ya kalau kita berbeda jangan kita dibikin diadu-adu terus," katanya.
Ini adalah satu-satunya pembahasan soal tambang yang dibahas oleh kedua kubu, "Itu pun akhirnya keduanya bersepakat untuk mengakhiri diskusi tanpa kejelasan bagaimana strategi dan program mengatasi persoalan lubang tambang," ujar Manajer Advokasi Publish What You Pay (PWYP) Aryanto Nugroho.
Saksikan video soal adu gagasan Prabowo-Jokowi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)
http://bit.ly/2tq4XqT
February 18, 2019 at 07:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Prabowo-Jokowi Satu Suara Soal Dampak Kerusakan Tambang"
Post a Comment