Search

Mahalnya Beras dan Daging Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi DKI

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat kenaikan beberapa harga-harga komoditas pangan yang membuat tingkat inflasi di DKI Jakarta sebesar 0,24% (mtm) atau 3,08% (yoy). Walaupun angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (0,55% mtm), maupun dengan inflasi nasional 0,32% (mtm).

Kenaikan harga-harga beberapa bahan makanan di DKI Jakarta menyumbang tingkat inflasi sebesar 1,38% (mtm).


"Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya harga beras dan daging ayam ras. Kenaikan harga beras disebabkan turunnya pasokan di ibukota, terutama pada dua minggu terakhir Januari 2019," ujar data Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Jakarta seperti dikutip Sabtu (2/2/2019).


Hal tersebut disebabkan belum masuknya masa panen beras, yang diprakirakan terjadi pada Februari-Maret 2019. Langkah pemerintah melakukan operasi pasar beras melalui Bulog di Pasar Induk Tjipinang, merupakan suatu upaya untuk menahan harga pasar bergejolak lebih jauh. Adapun kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh meningkatnya harga jagung yang merupakan bahan pakan utama ternak ayam.

Penurunan inflasi juga tertahan oleh kenaikan harga sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga di DKI Jakarta. Kenaikan harga sewa rumah mengikuti tingginya permintaan akan tempat tinggal di DKI Jakarta. Adapun kenaikan upah mengikuti kenaikan UMP (upah minimum provinsi) per 1 Januari 2019 yang ditetapkan sebesar Rp. 3.940.973,00 atau naik 8,03% dari tahun sebelumnya.

"Memerhatikan berbagai perkembangan harga di pasar serta bauran kebijakan pemerintah, inflasi pada Februari 2019 diprakirakan tetap terkendali. Harga beras akan terus dijaga agar tidak terlalu bergejolak, terutama melalui operasi pasar. Sementara itu, perayaan Imlek diprakirakan tidak akan mengakibatkan gejolak permintaan masyarakat yang berlebih, sehingga turut mendukung terkendalinya inflasi."

Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2019, terutama dari bahan makanan.

Menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang ada, diperlukan sinkronisasi kebijakan yang didukung dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Berbagai kebijakan pemerintah dan perkembangan harga yang ada telah diperhitungkan dengan matang dan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5% ± 1%.

(dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Wydzcu

February 02, 2019 at 11:55PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mahalnya Beras dan Daging Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi DKI"

Post a Comment

Powered by Blogger.