Salah satu sebab turunnya perekonomian dunia adalah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum berkesudahan.
Pelaku pasar global cenderung pesimistis pertemuan antara para pejabat AS dan China di Beijing akan menghasilkan keputusan yang signifikan. Sebab, banyak hal yang harus diselesaikan untuk mengakhiri perbedaan pandangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Akibatnya mata uang euro Eropa dan poundsterling Inggris mengalami tekanan karena investor global cenderung beralih ke dolar AS. Berikut ulasan teknikalnya, Selasa (12/2/2019).
Poundsterling Inggris VS Dolar AS
Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi foreign exchange (forex) terkemuka dunia, hingga pukul 17.54 WIB poundsterling diperdagangkan di level 1.2846/dolar AS. Mata uang Inggris ini melemah 0,02% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
![]() |
Pelemahan GBP tersebut juga tercermin dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), yang masih berada pada posisi dead cross.
GBP berpotensi bergerak turun menguji level 1.2782 sebagai penghalang pelemahan (support).
Euro Eropa VS Dolar AS
Mata uang euro kini diperdagangkan di level 1.1280/dolar AS, menguat tipis 0,05% jika dibandingkan posisi penutupannya sebelumnya di pasar spot.
![]() |
Secara teknikal, euro juga bergerak lebih lemah dari penguatan dolar AS. Euro masih bergerak bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga masih pada posisi dead cross, atau memiliki cenderung turun.
Euro berpotensi bergerak turun menguji level 1.1217 sebagai penghalang pelemahan (support) yang cukup kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm)
http://bit.ly/2DwjCFK
February 13, 2019 at 01:03AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Global Belum Kondusif, Dolar Tekan Euro dan Pound"
Post a Comment