Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Smartfren Telekom Tbk (FREN) Merza Fachys saat menjelaskan kondisi terkini industri telekomunikasi yang sedang menghadapi tantangan berat.
Menurut Merza, sejak empat tahun lalu, industri telekomunikasi sudah terindentifikasi mengalami banyak tekanan. Tekanan tersebut terjadi karena perubahan teknologi.
Masuknya teknologi 4G membuat perusahaan telekomunikasi harus menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) yang besar.
Sementara itu, pada saat yang sama layanan suara (voice) dan pesan singkat (short message service/SMS) yang turun signifikan. "Ini yg menyebabkan kinerja di sektor telekomunikasi turun," jelas Merza.
Hingga kuartal III-2018, pendapatan usaha yang dibukukan FREN mencapai Rp3,9 triliun naik 18,18% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,3 triliun. Sebagian besar pendapatan perseroan dibukukan dari pendapatan data.
Sementara kinerja laba FREN masih tertekan meskipun mulai berkurang. Rugi bersih FREN tercatat Rp2,5 triliun hingga kuartal III-2018 turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp2,8 triliun. (hps/hps)
https://ift.tt/2tytNF3
February 20, 2019 at 07:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bye-bye SMS dan Layanan Suara, Tak Lagi Jadi Andalan Operator"
Post a Comment