Search

Minyak Saudi Diserang, Panasnya AS-Iran dan Perang Teluk III

Jakarta, CNBC Indonesia- Akhir pekan lalu, merupakan hari yang kelam bagi industri minyak Arab Saudi. Negara yang pendapatannya masih sangat bergantung pada minyak ini mendapat hantaman besar dengan serangan kelompok pemberontak yang meledakkan dua area penting dalam produksi minyak negara tersebut.

Sekitar 10 drone menyerang salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas kilang minyak mentah di dunia di Abqaiq. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Fasilitas Khurais yang berjarak 250 kilometer dari Dhahran, menjadi lokasi ladang minyak utama. Sedangkan fasilitas Abqaiq yang berlokasi 60 kilometer sebelah barat daya kantor utama Aramco di Dhahran, merupakan lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar milik Saudi Aramco.


Tingkat kerusakan dari serangan itu juga tidak diketahui secara pasti. Lantaran pihak keamanan dan pemerintah melarang jurnalis untuk berada dekat lokasi kejadian.

Namun yang pasti, serangan ini memaksa negara kerajaan itu memangkas produksi minyaknya hingga 50%. Paslanya karena serangan yang terjadi, 5,7 juta barel produksi minyak mentah per hari dipastikan hilang.


Pemberontak Houthi Yaman mengaku berada di belakang serangan ini dan mengaku bertanggung jawab atas serangan terbesar di negara tersebut.
Sebelumnya Houtni berada di belakang serangkaian serangan terhadap pipa, tanker, dan infrastruktur Arab Saudi lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

Namun sayangnya, pengakuan ini tidak serta merta diamini. Amerika Serikat menyerang Iran terkait serangan pada ladang minya Saudi Aramco, Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas penting di negara kaya minyak tersebut.

"Teheran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi sementara Rouhani dan Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi. Di tengah semua seruan untuk de-eskalasi, Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia," ujar Pompeo dalam Twitter-nya.

"Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman,".

Ia pun meminta semua negara di dunia untuk mengutuk serangan tersebut. Bahkan ditegaskannya, AS akan bermitra dengan sekutunya untuk memastikan pasar energi tetap bisa dipasok dan meminta pertanggungjawaban Iran atas apa yang ia sebut "agresi" ini.

BERLANJUT KE HAL 2 (sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/30phHwl

September 16, 2019 at 03:13PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Minyak Saudi Diserang, Panasnya AS-Iran dan Perang Teluk III"

Post a Comment

Powered by Blogger.