Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan di awal pekan ini masih rentan melanjutkan pelemahan. Sentimen perdagangan bursa saham domestik masih akan tertuju pada perhatian pelaku pasar terkait berlanjutnya aksi demonstrasi menolak sejumlah RUU bermasalah.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/9/2019), IHSG melemah 0,54% ke level 6.196,89. Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,77%, indeks Hang Seng melemah 0,33%, indeks Straits Times terkoreksi 0,14%, dan indeks Kospi anjlok 1,19%.
Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama berpendapat, sempat aksi demonstrasi susulan masih menjadi perhatian pasar pada perdagangan pekan ini.
Meski tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar, tetapi demo yang diikuti aksi tidak terpuji menimbulkan keluarnya dana asing dari pasar saham dan beralih ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
"Kami perkirakan IHSG berpeluang melemah pada perdagangan Senin dengan support di level 6.191 sampai 6.165 dan resistance di level 6.219 sampai 6.256," kata Hans Kwee, dalam riset yang diterima CNBC Indonesia, Senin (30/9/2019).
Phillip Sekuritas mencermati, sentimen dari global hari ini bersumber dari organisasi perdagangan dunia, WTO yang diekspektasikan akan mengabulkan permintaan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Eropa, yang dapat memicu balasan tarif dari Uni Eropa.
Kemudian, lanjut Phillip Sekuritas, AS juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membatasi investasi AS di China. Dari dalam negeri investor akan menanti rilisnya data inflasi yang akan dijadwalkan rilis hari Selasa, 1 Oktober 2019.
"IHSG berpeluang untuk melemah hari ini pada penutup kuartal III-2019," tulis Phillip Sekuritas.
(tas)https://ift.tt/2mU1S2I
September 30, 2019 at 03:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demo Lagi, Aksi Profit Taking Bayangi IHSG"
Post a Comment