Search

Sri Mulyani, MRT, dan Opsi untuk tak Tinggal di Tengah Kota

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) bisa mendorong kemajuan dan pemerataan ekonomi. Pasalnya, dengan menggunakan MRT masyarakat akan merasakan efisiensi waktu sehingga produktivitas bisa meningkat.

Nantinya jika sudah beroperasi optimal, Sri Mulyani meyakini ada lebih dari 130 ribu orang per hari yang menggunakan MRT. Ini tentu menjadi peluang yang baik bagi penjual makanan dan minuman.


"Karena ada flow lebih dari 130 ribu orang per hari, setiap lima menit keretanya akan lewat, kita membayangkan mobilitas manusia yang luar biasa, sehingga ada permintaan turunan baik dari makanan, minuman," kata Sri Mulyani usai menjajal MRT, Kamis (7/3/2019).

Tak hanya itu, menurut dia, keberadaan MRT ke depan juga bisa memengaruhi pilihan masyarakat akan tempat tinggal. Jika selama ini banyak masyarakat yang memutuskan membeli maupun menyewa tempat tinggal di tengah kota, agar dekat dengan pusat kota dan terhindar macet, kini mereka bisa tinggal di daerah lain.

Sri Mulyani, MRT, dan Opsi untuk tak Tinggal di Tengah KotaFoto: Menteri Keuangan (Menkeu) meninjau proyek Moda Raya Terpadu (MRT) dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia hingga Stasiun Lebak Bulus. (Dok. Kemenkeu)

Bagaimana tidak, untuk jarak 16 kilometer, dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus, dan sebaliknya, hanya memerlukan waktu tempuh 30 menit dengan MRT.

"Kita akan coba lihat dampak MRT secara lebih detail, sehingga bisa dilihat value dari proyek ini. Tentu investasi infrastruktur seperti ini akan berdampak positif bagi masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Simak video terkait uji coba MRT di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2CcdSky

March 08, 2019 at 03:37PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sri Mulyani, MRT, dan Opsi untuk tak Tinggal di Tengah Kota"

Post a Comment

Powered by Blogger.