Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga siang tadi menyatakan setidaknya 50 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
"Saya sudah mendapat laporan dari Kepala BNPB mengenai banjir bandang di Sentani dan saya sudah perintahkan secepatnya datang ke lokasi. Kita harapkan penanganan evakuasi secepat-cepatnya agar mengurangi korban yang ada," ujar Jokowi di JICT Tanjung Priok, Minggu (17/3/2019).
Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen menyelesaikan kerusakan hutan di hulu sungai sebagai akar masalah dari banjir bandang yang tidak hanya terjadi di Sentani, tapi juga banyak daerah lainnya. Kepala Negara pun tak segan mengakui bahwa banyak area hutan yang sudah terlanjur rusak sejak bertahun-tahun yang lalu.
Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit (Inpres Moratorium Sawit), menurut Jokowi, sudah efektif. Akan tetapi hal itu harus dibarengi dengan penghijauan dan penanaman kembali hutan di daerah hulu sungai.
"Moratorium saja tidak akan menyelesaikan masalah karena hutan sudah terlanjur rusak bertahun-tahun yang lalu. Jadi saya kira penanganan kerusakan di hulu yang harus segera diselesaikan. Inilah ke depan yang ingin kita kerjakan," pungkasnya.
Simak video terkait tsunami Selat Sunda di bawah ini.
(miq/miq)
https://ift.tt/2JjCNsE
March 18, 2019 at 02:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Banjir Sentani, Jokowi: Hutan RI Rusak Bertahun-tahun"
Post a Comment