Search

Semarak Dagang AS-China,Wall Street Siap Sambut Happy Weekend

Jakarta, CNBC IndonesiaWall Street masih cenderung menguat hari ini (29/3/2019). Hingga berita ini dimuat kontrak future Dow Jones dan Nasdaq Composite mengimplikasikan kenaikan masing-masing sebesar 116,54 poin dan 35,53 poin, sementara S&P 500 diimplikasikan naik sebesar 11,81 poin.

Reli Wall Street pada perdagangan sebelumnya diproyeksikan akan terus berlangsung di tengah harapan pelaku pasar atas kemajuan dialog perdagangan AS-China.

Sejak Kamis (28/3/2019), perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin datang ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.

Perhatian pasar nampaknya benar-benar terfokus pada isu dagang setelah pejabat senior AS mengungkapkan bahwa China telah mengajukan proposal di berbagai aspek yang lebih berani dibandingkan yang mereka tawarkan sebelumnya, dilansir Reuters.

"Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan - baik dalam cakupan maupun detilnya, " ujarnya, dilansir Reuters.

Isu pemaksaan transfer teknologi merupakan salah satu isu yang menghambat kemajuan kesepakatan dagang pada dialog sebelumnya.

Pasalnya, perusahaan AS mengeluhkan bahwa mereka sering dipaksa untuk menyerahkan pengetahuan teknologi di balik produk mereka kepada rekan dagang di China oleh pejabat lokal, sebagai syarat untuk melakukan bisnis di China, dilansir CNBC International

Namun, pemerintah Negeri Tiongkok mengungkapkan bahwa tidak ada peraturan atau Undang-Undang yang mewajibkan kewajiban transfer teknologi. Hal itu sepenuhnya merupakan hasil dari perjanjian antara rekan dagang (perusahaan).

Jika, China akhirnya mengajukan proposal untuk menyelesaikan isu tersebut, maka salah satu halangan terbesar kesepakatan teratasi.

Terlebih lagi, melalui cuitan di akun Twitter, Mnuchin menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung konstruktif.

"@USTradeRep (Lighthizer) dan saya menyelesaikan negosiasi dagang yang konstruktif di Beijing. Saya menantikan dan bersiap menyambut Wakil PM Liu He untuk melanjutkan diskusi penting di Washington pekan depan," cuit Mnuchin melalui akun Twitternya, @stevenmnuchin1.

Namun, bukan berarti kesepakatan dagang benar-benar akan segera diteken. Bisa jadi, kesepakatan dagang kedua negara baru disegel pada pertengahan tahun.
"Bisa Mei, Juni, tidak ada yang tahu. Bisa juga April, kami tidak tahu," ujar pejabat pemerintahan AS yang lain, mengutip Reuters.

Sejauh ini, perang dagang AS-China terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di AS, Kemarin (28/3/2019) pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-IV 2018 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), jauh di bawah pembacaan awal yang sebesar 2,6%.

Angka final pertumbuhan ekonomi AS tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.

Jika negosiasi dagang tidak kunjung usai dan selalu diselimuti ketidakpastian, maka besar kemungkinan akan kembali menekan kinerja bursa saham Wall Street.

Pada hari ini, investor akan mencermati rilis data berikut:

  1. Pertumbuhan bulanan dan tahunan indeks harga Januari pada pukul 19:30 WIB
  2. Tingkat pendapatan individu bulan Februari dan tingkat pengeluaran individu bulan Januari pada pukul 19:30 WIB
  3. Indeks sentimen konsumen bulan Maret hasil rilis Universitas Michigan pada pukul 21:00 WIB
  4. Penjualan rumah hunian bulan Februari pada pukul 21:30 WIB


TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2I5Cm31

March 30, 2019 at 02:02AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Semarak Dagang AS-China,Wall Street Siap Sambut Happy Weekend"

Post a Comment

Powered by Blogger.