Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan penyelenggaraan pertemuan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan merupakan yang pertama kali dalam sejarah.
Retno mengatakan, ada dua arti penting penyelenggaraan forum ini, yaitu pertama sebagai platform dialog untuk memperkuat kerja sama konkret perdagangan, mengurangi hambatan perdagangan dan investasi, serta kerja sama teknis dan peningkatan kapasitas maupun kerja sama pembangunan antara Indonesia dengan negara atau teritori di Pasifik Selatan.
"Kedua meningkatkan saling pengertian sebagai sesama negara kepulauan yang memiliki latar belakang budaya dan tantangan yang sama antara lain isu perubahan iklim, isu-isu kemaritiman, dan pengembangan wilayah pesisir," katanya.
![]() |
Retno juga menjelaskan bahwa agenda pertama dari forum ini adalah mengadakan pertemuan antara wakil pemerintah dengan fokus pada isu konektivitas dan ekonomi kelautan.
Kedua, pelaku usaha akan melakukan business engagement secara paralel pada hari ini, dan ketiga akan menggelar kegiatan economic partnership showcase selama dua hari.
"Beberapa perusahaan Indonesia, wakil provinsi dan Kadin telah menampilkan produk-produknya (di showcase ini), dan keempat, dalam dua hari ini juga dilakukan preferential trade agreement consultation secara bilateral, masing-masing antara Indonesia dengan Papua Nugini dan Indonesia dengan Fiji (negara di Oseania)," ujarnya.
Retno juga mengatakan bahwa semua negara percaya jika rangkaian ISPF telah berhasil meningkatkan pijakan bagi brand engagement Indonesia. Kemudian membangun kerja sama Indonesia dengan negara Pasifik Selatan, serta memperluas koneksi antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan sebagai pembuka era kerja sama baru Indonesia dengan negara-negara di wilayah tersebut.
Simak video terkait hubungan bilateral antarnegara di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2FqVS80
March 21, 2019 at 08:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Genjot Kehadiran di Pasifik Selatan Melalui ISPF"
Post a Comment