
Saham-saham yang berkontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG adalah: PT Astra International Tbk/ASII (+2,46%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+2,97%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+3,42%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,72%), dan PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+2,36%).
Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan zona hijau: indeks Hang Seng naik 0,15%, indeks Straits Times naik 0,08%, dan indeks Kospi naik 0,34%. Sementara itu, indeks Shanghai anjlok 1,2% dan indeks Nikkei melemah 0,02%.
Angin segar yang datang dari Negeri Ratu Elizabeth berhasil memantik aksi beli di bursa saham regional. Kemarin (13/3/2019) waktu setempat, parlemen Inggris menolak opsi No-Deal Brexit. Dalam pemungutan suara, sebanyak 321 anggota parlemen menolak opsi perpisahan secara kasar tersebut, sementara sebanyak 278 memberikan dukungannya.
Pada perdagangan kemarin, pelaku pasar saham kawasan Asia dibuat bermain defensif sembari menantikan hasil pemungutan suara tersebut. Hal ini sejatinya wajar. No-Deal Brexit akan membuat aktivitas ekspor-impor Inggris menjadi tertekan lantaran akan terkena tarif yang lebih mahal.
Sebelumnya, Bank of England yang merupakan bank sentral Inggris telah memperingatkan bahwa No-Deal Brexit bisa mengakibatkan resesi. Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Mengingat Inggris merupakan salah satu negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentulah resesi di Inggris akan secara signifikan menekan laju perekonomian dunia.
Memang, ada langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah Inggris seandainya No-Deal Brexit terjadi. Melalui kebijakan yang diumumkan kemarin dengan nama "Temporary Tariff Regime", Inggris tak akan mengenakan bea masuk untuk mayoritas barang yang masuk ke negaranya jika No-Deal Brexit terjadi.
Hal ini dilakukan guna melindungi pebisnis dan konsumen dari lonjakan harga yang begitu tinggi. Melalui kebijakan ini, sebanyak 87% dari barang yang diimpor oleh Inggris (berdasarkan nilainya) akan mendapatkan akses bea masuk 0%.
Namun, seperti yang diimplikasikan oleh namanya, kebijakan ini bersifat temporer yakni selama 12 bulan saja. Jika terjadi, dampak dari No-Deal Brexit tetap akan besar. (ank/hps)
https://ift.tt/2T82RXr
March 14, 2019 at 11:50PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menguat 0,56%, IHSG Akhirnya Sentuh 6.400 Lagi"
Post a Comment