
"Kami belum lihat arah sana, tapi kemungkinan itu ada (batalkan pesanan), seperti contoh Lion kan mereka sudah meminta dan sudah ada suratnya untuk membatalkan. Ya kami lihat lah. Kami belum banyak kerugiannya, tetapi ini posisinya lebih bagus untuk menegosiasikan lagi dengan pihak Boeing," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara saat dijumpai di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Lebih lanjut, Ari menjelaskan, awalnya sampai pada 2030 perusahaan telah melakukan pesanan 49 Boeing 737 MAX 8. Namun, sebelum ada kecelakaan pesawat tersebut, Garuda Indonesia memang telah negosiasi dengan pihak Boeing untuk mengurangi pesanan menjadi hanya 20 pesawat saja, tetapi dengan adanya kejadian ini, jumlah 20 tersebut bisa saja berubah lagi.
Adapun, lanjut Ari, saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi investigasi Federal Aviation Administration (FAA). Termasuk juga kemungkinan ganti jenis pesawat atau beralih ke produsen lain.
"Kalau kami untuk eksisting ada narrow body Boeing, ya kami harus ganti narrow body juga. Nah, harus Boeing atau tidaknya, nanti tergantung negosiasi, bisa jadi ya merek lain," kata Ari.
"Sekarang kami menunggu dulu, kepastiannya nanti menunggu hasil investigasi Federal Aviation Administration (FAA) terkait garansi keselamatan pesawat MAX 8," pungkas Ari.
Saksikan video inspeksi kemenhub untuk Boeing 737 Max 8 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus)
https://ift.tt/2UzgD6F
March 14, 2019 at 11:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Batalkan 20 Boeing 737 Max, Garuda: Tunggu Investasi"
Post a Comment