Search

Laba Ayam Goreng KFC Kian Gurih, 2018 Naik 27%

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi ayam goreng KFC terus naik hingga 2018. Ini tampak dari kinerja PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang berhasil membukukan peningkatan pendapatan 13,48% YoY menjadi Rp 6,02 triliun dari yang sebelumnya Rp 5,3 triliun di tahun 2017.

Penjualan makanan dan minuman dari gerai KFC  yang membuat FAST secara konsisten mampu tumbuh positif. Pasalnya, sektor usaha FAST lainnya mencatatkan penurunan penjualan tahun ini.


Pada tahun 2018, penjualan makanan dan minuman yang menyumbang sekitar 98% total pendapatan FAST, naik 13,89% menjadi Rp 5,95 triliun dari yang sebelumnya Rp 5,22 triliun. Sedangkan, lini bisnis lainnya, yaitu penjualan konsinyasi CD dan layanan antar mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,68% YoY dan 44,35% YoY.

Besar kemungkinan, penurunan yang cukup dalam pada bisnis layanan antar perusahaan dikarenakan pertumbuhan layanan antar yang disediakan oleh ojek online, seperti 'go-food dan grab-food'.

Lebih lanjut, tahun 2018 FAST juga berhasil mendapatkan tambahan pemasukan dengan mengambil alih 40% kepemilikan saham PT Gemilang Setia Sejahtera (GSS) pada Januari tahun lalu.

GSS memiliki usaha pemotongan ayam dan sapi, dimana pada tahun 2018 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 10,24 miliar, dimana 40% dari perolehan laba tersebut dibukukan pada pos laba entitas anak.

Alhasil, perusahaan mendapatkan tambahan pemasukan sebesar Rp 4,09 miliar.

Kinerja pos pendapatan (bottom line) yang memuaskan membuat laba bersih perusahaan melonjak 26,95% YoY menjadi Rp 212,01 miliar dari yang sebelumnya Rp 1667 miliar di tahun 2017.

Akan tetapi, sejatinya FAST harus terus mengembangkan produknya, terutama produk selain ayam. Pasalnya, tahun ini pemerintah kembali menjalankan program culling atau pemusnahan day old chicken (DOC). Program ini tentunya menyebabkan pasokan ayam terbatas sehingga harga ayam pun meningkat.

Jika harga ayam naik, mau tidak mau FAST perlu melakukan penyesuaian terhadap harga jual produknya. Kenaikan harga tentunya bisa menyebabkan penurunan permintaan.

Terlebih lagi, tahun lalu program pendapatan yang diperoleh dengan sistem promosi bersama juga turun hingga 62,17% YoY menjadi Rp 11,97 miliar dari sebelumnya Rp 31,65 miliar.

Dengan demikian, tahun 2019 masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JLhXT5

March 27, 2019 at 08:58PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Laba Ayam Goreng KFC Kian Gurih, 2018 Naik 27%"

Post a Comment

Powered by Blogger.