Ikuti Wall Street, Bursa Tokyo Ditutup Lebih Rendah

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo terkoreksi pada hari Rabu (6/3/2019) karena investor sedikit terpengaruh oleh penurunan di bursa Amerika Serikat (AS), investor juga dihantui kekhawatiran terkait hasil akhir pembicaraan dagang AS-China dan negosiasi Brexit di Eropa.

Indeks acuan Nikkei 225 tergelincir 0,60% atau 129,47 poin, ditutup menjadi 21.596,81, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,25% atau 3,98 poin, menjadi 1.615,25.

Brexit dan perang dagang merupakan dua isu penting yang telah mempengaruhi pergerakan saham di seluruh belahan dunia sepanjang tahun ini.

Nasib perang dagang dengan AS yang belum jelas membuat pelaku pasar di seluruh dunia khawatir akan dampaknya ke perekonomian. Terbaru, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump bisa saja membatalkan kesepakatan dagang dengan China jika hasilnya tidak menguntungkan.

"Ya," kata Pompeo ketika menjawab pernyataan apakah Trump bisa meninggalkan perundingan jika hasilnya tidak memuaskan.

"Perkembangan (perundingan dengan China) memang baik, tetapi harus benar. Ini harus berguna bagi AS, jika tidak maka akan kami paksakan terus. Kami akan mencoba mendapatkan hasil yang baik, saya percaya itu bisa," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters.

Belum lama ini, Trump memutuskan untung menarik diri dari negosiasi terkait denuklirisasi dengan Korea Utara. Pelaku pasar khawatir bahwa hal serupa nantinya akan terulang dengan China.

Di Eropa, masalah Brexit belum juga menemui kejelasan. Perjanjian Brexit terakhir yang diajukan Perdana Menteri Theresa May ditolak oleh anggota parlemen di Januari. Penolakan itu terjadi lantaran anggota parlemen dan May belum berhasil menemukan solusi bagi "backstop" Irlandia.

Namun, pada Selasa, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan Uni Eropa (UE) telah memberikan sinyal "cukup positif" untuk memberikan Inggris kesempatan mengubah kesepakatan Brexit yang diajukan May.

"Waktunya sangat singkat. Tapi ... dibandingkan dengan posisi kami sebulan yang lalu, situasinya telah berubah ke arah positif," kata Hunt kepada radio BBC, mengutip Reuters.

"Saya pikir sinyal yang kami dapatkan cukup positif, saya tidak ingin melebih-lebihkannya karena saya pikir masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan." tegasnya. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)