Search

Debat Pilpres Jilid 4, Isu Perang Dagang dan Sawit Jadi Sorotan

Jakarta, CNBC Indonesia - Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan kembali beradu argumen untuk memperebutkan kursi RI-1 dalam debat lanjutan di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

Debat ke empat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu akan mengangkat tema pertahanan - keamanan, ideologi, pemerintahan, dan hubungan internasional. 


Tema hubungan internasional menjadi salah satu topik yang ditunggu pelaku pasar, karena berkaitan langsung dengan diplomasi Indonesia dengan sejumlah negara, terutama di bidang ekonomi.

"Karena sekarang ini persoalan diplomasi ini jadi masalah," kata Kepala Ekonom BCA David Sumual saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Jumat (29/3/2019).

David mencontohkan, dari persoalan friksi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Negara lain bisa memanfaatkan momentum perang dagang, Indonesia justru tak mampu.

"Contohnya Vietnam, ekspor mereka bisa sampai US$ 250 juta, sementara kira turun. Ekspor mereka makin beragam, investasi manufaktur pun masuk ke sana," katanya.

"Samsung juga sudah investasi di sana. Ini pukulan buat kita, karena market di Vietnam lebih kecil. Tapi iklim investasi di sana lebih bagus. Padahal kita butuh invest di manufaktur yang banyak menyerap tenaga kerja," jelasnya.

Peran diplomat sebagai garda terdepan diplomasi antar negara, dianggap belum cukup efektif untuk menarik para investor menanamkan modalnya di berbagai wilayah Indonesia.

Persoalan ini, bukannya membaik malah lambat laun makin kronis. Selain tak cukup mampu menarik investasi masuk, para diplomat yang tersebar di berbagai belahan dunia pun belum mampu mencari destinasi pangsa pasar ekspor baru.

"Persoalan dengan Eropa misalnya. Produk kita selain CPO dengan Eropa tidak ada masalah seperti sepatu, tekstil. Jangan gara-gara sawit, hubungan diplomasi jadi rusak," tegas David.

"Setiap negara itu memiliki kepentingan masing-masing. Jangan hati panas terus [menyikapi diskriminasi sawit]. Kita ingin lihat, bagaimana kedua capres menawarkan solusi konkret," jelasnya.

Menurut David, kebijakan diplomasi ke depan harus betul-betul selaras. Apalagi, sambungnya, Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk melawan negara-negara yang berupaya menghambat produk ASEAN tembus ke pasar global.

"Kita ini leader yang disegani ASEAN. Kalau maju sendiri, agak sulit. Tapi kita punya suara di ASEAN karena kita pendirinya. Bargaining position kita lebih kuat," kata David.

"Misalnya, isu kepala sawit. Kita bisa bersatu dengan Malaysia. Koordinasi dengan negara ASEAN itu penting dalam diplomasi politik dunia," tegasnya.

Saksikan video debat pilpres 2019 di bawah ini
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HNcY2B

March 30, 2019 at 01:10AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Debat Pilpres Jilid 4, Isu Perang Dagang dan Sawit Jadi Sorotan"

Post a Comment

Powered by Blogger.