
Menurut Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh, saat ini dari total 106 PE yang ada di Indonesia, hanya ada 13 PE saja yang menyediakan syariah online trading system (SOTS). Pengembangan ini sudah dilakukan sejak 2011 hingga 2018 lalu dengan pengsa pasar terbesar masih dikuasai oleh Indopremier Sekuritas.
"Saat ini dipipeline masih ada tiga lagi PE yang sedang menyiapkan diri menjadi penyedia SOTS. Kami dorong terus untuk bisa selesai di tahun ini," kata Irwan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (18/3).
Untuk terus meningkatkan potensi pasar modal syariah, bursa juga tengah mengkaji perlunya penambahan indeks saham syariah. Saat ini di BEI hanya ada tiga indeks syariah, yakni Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang merupakan indeks composite, indeks 30 saham syariah paling likuid Jakarta Islamic Index (JII) dan indeks 70 saham syariah paling likuid Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index).
"Masih didiskusikan apa perlu dibikin indeks baru. Tapi kita berharapnya ada permintaan dari pasar ingin indeks seperti apa nanti kita buatkan agar bisa dipakai oleh pelaku pasar untuk membuatkan produknya," terang dia. (hps)
https://ift.tt/2ubB9yD
March 18, 2019 at 09:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Broker Saham Kurang aktif Kembangkan Produk Syariah"
Post a Comment