Secara mengejutkan, dalam rapat penentuan kebijakan The Fed, FOMC Kamis dini hari, memutuskan menahan suku bunga acuan di kisaran 2,25% dan 2,5%. Selain itu, para pembuat kebijakan juga mengatakan level tersebut sepertinya akan dipertahankan paling tidak sepanjang tahun ini, dilansir dari Reuters.
Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan menguat 0,04% ke level 6.482,71, senada dengan penguatan indeks Nikkei namun berlawanan dengan kinerja mayoritas bursa saham utama Benua Kuning yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Shanghai turun 0,01%, indeks Hang Seng turun 0,49%, dan indeks Straits Times turun 0,35%, sedangkan indeks Nikkei naik 0,20%.
Panin Sekuritas, dalam risetnya memprediksi, Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menahan bunga acuan sejalan dengan sikap The Fed yang kembali dovish. Kedua hal ini secara bersamaan dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG.
"Secara teknikal, IHSG membentuk pola doji yang mengindikasikan technical rebound. Namun perlu diingat bahwa IHSG berada dalam area overbought sehingga penguatan ini terbatas. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.450 - 6.500," tulis Panin Sekuritas, Kamis (21/3/2019).
Senada, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, sentimen penggerak pasar hari ini bersumber dari Bank Indonesia yang diperkirakan belum akan mengubah kebijakan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6% karena kondisi perekonomian masih cukup stabil.
"Hal ini tentunya juga menggambarkan bahwa kondisi tersebut juga dapat menjadi sentimen posititf terhadap pergerakan IHSG pada hari ini," kata William Surya Wijaya.
Dengan demikian, IHSG diperkirakan dapat melaju pada level 6.402 - 6.585. (hps/hps)
https://ift.tt/2Ybaksf
March 21, 2019 at 03:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Bakal Tahan Bunga Acuan, Siap-siap IHSG 'Ngegas' Lagi"
Post a Comment