Hal ini tercermin dari posisi rupiah yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama dua puluh hari (moving average five/MA20). Hingga pukul 11:00 WIB, rupiah menguat 0,35% pada posisi Rp 14.130/US$.
![]() |
Ruang penguatan rupiah terbuka lebar karena mata uang Garuda ini belum memasuki wilayah jenuh beli (overbought), berdasarkan indikator teknikal Stochastic slow (SS).
Titik balik penguatan rupiah dalam beberapa hari ini mulai terlihat setelah rilis data neraca dagang Indonesia periode Februari yang surplus hingga US$ 330 juta.
Faktor pendukung penguatan rupiah berasal dari negeri Paman Sam. Sesuai dengan perkiraan pelaku pasar, The Fed melalui Federal Open Market Committee/FOMC mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di rentang 2,25%-2,5% atau median 2,375%.
Pasar kini menantikan kebijakan arah suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang hari ini pukul 14:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)
https://ift.tt/2WcTB68
March 21, 2019 at 06:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berkah dari Paman Sam, Rupiah Menuju Rp 14.000/US$"
Post a Comment