Search

Akhirnya, Ada Kemajuan dalam Negosiasi Dagang AS-China

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan China telah membuat kemajuan di semua bidang yang dibahas dalam pembicaraan dagang, di mana ada pergerakan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai masalah sensitif transfer teknologi paksa.

Tetapi, tetap ada beberapa hal yang belum dapat diselesaikan, kata empat pejabat AS kepada Reuters, Rabu (27/3/2019).

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah tiba di Beijing, Kamis, untuk mengadakan putaran baru perundingan dengan para pejabat China untuk menyelesaikan kesepakatan yang akan mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama setahun lebih.


Perundingan ini adalah pertemuan tatap muka pertama yang dilakukan kedua belah pihak dalam beberapa minggu setelah melahirkan landasan damai dagang pada akhir Maret, setelah mengadakan pertemuan di AS. Pembicaraan itu diharapkan dapat berujung pada pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian dagang.


Kedua negara juga dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dagang lagi di Washington pekan depan, mengutip CNBC International.

Seorang pejabat mengatakan China telah mengajukan proposal untuk dirundingkan, yang isinya banyak berubah dibandingkan proposal yang lalu. Hal itu diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan untuk memenuhi tuntutan AS yang telah memaksa China untuk membuat perubahan struktural dalam ekonominya.

"Mereka berbicara tentang transfer teknologi paksa dengan cara yang mereka tidak pernah ingin bicarakan sebelumnya, baik dalam hal ruang lingkup dan spesifik," katanya. Sumber tersebut tidak ingin disebutkan identitasnya.

Washington ingin Beijing mengakhiri praktik yang katanya melibatkan pencurian kekayaan intelektual AS dan transfer paksa teknologi Amerika ke perusahaan-perusahaan China. AS juga menginginkan peningkatan akses bagi perusahaan-perusahaannya untuk masuk ke pasar China dan pengurangan subsidi industri China.

Pembicaraan akan terus berlanjut selama ada kemajuan yang dicapai mengenai perjanjian inti yang dinegosiasikan dalam kesepakatan.

Akhirnya, Ada Kemajuan dalam Negosiasi Dagang AS-ChinaFoto: infografis/Musuh-musuh Perang Dagang Trump/Aristya Rahadian Krisabella

Reuters melaporkan sebelumnya bahwa kedua pihak sedang mengerjakan perjanjian tertulis di enam bidang: transfer teknologi paksa dan pencurian dunia maya, hak kekayaan intelektual, jasa, mata uang, pertanian, dan hambatan non-tarif terhadap perdagangan.

"Jika Anda melihat draft kesepakatan sebulan lalu dibandingkan dengan hari ini, kami telah bergerak maju di semua bidang. Kami belum berada di tujuan yang kami inginkan," kata pejabat itu.

Para pejabat menolak untuk membeberkan kapan saja pembicaraan diadakan.

"Bisa Mei, Juni, tidak ada yang tahu. Itu bisa terjadi pada bulan April, kami tidak tahu," kata pejabat pemerintah lainnya.

Dia mengatakan kekayaan intelektual dan mengupayakan kesepakatan terus menjadi poin penting diskusi.

Sebagian tarif impor akan tetap ada

Dua negara ekonomi terbesar di dunia itu telah saling mengenakan bea masuk pada ratusan miliar dolar barang. China ingin Amerika Serikat menghapuskan tarifnya sebagai bagian dari kesepakatan. Namun, Washington, yang menyadari bahwa tarifnya memberikan jaminan untuk memastikan Beijing menindaklanjuti komitmen yang dibuatnya, belum ingin menariknya segera.

Trump mengatakan pekan lalu Amerika Serikat mungkin akan terus menerapkan tarif impor terhadap barang-barang China untuk "periode yang substansial" untuk memastikan kepatuhan China.

"Sebagian tarif impor akan tetap berlaku," kata pejabat kedua. "Akan ada sedikit keringanan untuk itu, tapi kami tidak akan menghilangkan semua bea impor. Kami tidak bisa."

Topik ini akan dibahas dalam pembicaraan mendatang.


"Jelas itu adalah masalah yang perlu kami selesaikan ... dan akan menjadi bagian penting dari kesepakatan akhir," kata pejabat pertama.

Sejak Juli 2018, Amerika Serikat telah mengenakan bea atas impor China senilai US$ 250 miliar, termasuk tarif 25% pada US$ 50 miliar barang-barang teknologi dan industri dan tarif impor 10% pada US$ 200 miliar produk-produk lain, termasuk furnitur dan bahan bangunan.

China membalas dengan menerapkan tarif impornya pada barang-barang AS sekitar US$ 110 miliar, yang termasuk kedelai dan komoditas lainnya. (prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2FHTDxz

March 28, 2019 at 10:08PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Akhirnya, Ada Kemajuan dalam Negosiasi Dagang AS-China"

Post a Comment

Powered by Blogger.