Search

Akankah UE Jadikan China Sebagai Pesaing Ketimbang Mitra?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin Uni Eropa mengatakan pada Jumat (22/03/2019) bahwa blok tersebut harus menyadari China sebagai pesaing ketimbang mitra, setelah menyerukan kebijakan yang lebih tegas terhadap Beijing atas keterbukaan pasar China dan peran perusahaan yang di pimpin negara.

Uni Eropa berusaha menghindari sikap memihak pada perang dagang antara Washington dan Beijing. Namun, semakin frustrasi dengan subsidi, intervensi negara dalam ekonomi China, dan langkah perubahan yang lambat di sana.

Brussels akan menjadi tuan rumah KTT Uni Eropa-China pada 9 April mendatang.


Para pemimpin Uni Eropa berniat membahas terkait China pada Kamis di pertemuan puncak mereka, tetapi jadwal mereka terputus oleh pembicaraan yang panjang tentang bagaimana berurusan dengan Inggris dan kepergiannya dari blok.


Tujuan menghadirkan front persatuan di China diperumit dengan kunjungan serentak oleh Presiden China Xi Jinping ke Italia, yang pemerintah Eropa-nya akan menandatangani perjanjian menarik negara itu ke dalam rencana infrastruktur "Belt and Road" raksasa China.

Negara-negara UE lainnya juga telah menandatangani rencana tersebut. Debat Uni Eropa tentang China akan dikombinasikan dengan diskusi tentang peningkatan daya saing industri Eropa. Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan perdebatan itu sudah lama tertunda.

"China adalah mitra, tetapi pada saat yang sama merupakan pesaing," katanya. "Sangat penting bahwa ada kondisi perdagangan yang adil." Seperti dilansir dari Reuters.

Foto: Uni Eeropa (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Dia juga mempertanyakan mengapa China dapat dianggap sebagai negara berkembang di bawah aturan World Trade Organization, yang diberi perlakuan khusus, sementara China berada di jalur untuk menjadi ekonomi terbesar di dunia.

"Kami membutuhkan aturan yang adil dan tentu saja juga perlindungan untuk kekayaan intelektual dan pengetahuan dari Eropa, juga perlakuan yang tepat terhadap investor kami di China," lanjut Kurz.

Uni Eropa ingin mengakhiri akses tanpa batas ke bisnis China, itu akan memperkenalkan sistem untuk menyaring investasi asing, terutama yang mempengaruhi infrastruktur atau teknologi vital.

Komisi Eropa, yang mengoordinasikan kebijakan perdagangan untuk 28 negara anggota, juga mendesak para pemimpin mendukung rencananya membatasi akses ke tender publik UE senilai 2,4 triliun euro (US $ 2,7 triliun) untuk perusahaan dari negara-negara yang pasar pengadaannya tidak terbuka.

Negara-negara perdagangan pro-free seperti negara Eropa Timur & Atlantik dan Belanda mengatakan rencana itu dapat secara tidak adil membatasi perdagangan dan jumlah biaya tambahan untuk pembayar pajak dengan menutup penyedia yang lebih murah.

Para pemimpin UE juga akan membahas Huawei Technologies Co dan apakah mereka harus diizinkan menyediakan peralatan pada jaringan 5G pada kecepatan tinggi di masa depan. Pemerintah AS mengatakan peralatan itu bisa digunakan untuk memata-matai daerah Barat.

"Kami membutuhkan hubungan kepercayaan. Saya tahu bahwa sekarang ada pertanyaan tentang 5G dan Huawei di Eropa. Saya pikir kita perlu dasar aturan untuk dihormati oleh siapa saja yang ingin menggunakan 5G di Eropa," kata Bettel.

Simak video cara Indonesia tekan deforestasi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TU9gdO

March 23, 2019 at 04:10AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Akankah UE Jadikan China Sebagai Pesaing Ketimbang Mitra?"

Post a Comment

Powered by Blogger.