22 Perusahaan IPO, Cari Dana untuk Modal Kerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 22 perusahaan masuk dalam daftar antre atau pipeline Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang dalam proses mengurus penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO) tahun ini. Total nilai emisi diperkirakan mencapai Rp3,07 triliun.

OJK tahun ini menargetkan jumlah emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah 75-100 emiten.

"Rencana untuk IPO itu ada 22 perusahaan. Secara total yang masuk pipeline itu ada 33," kata Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK, Yohannes Santoso Wibowo, Kamis (28/3/2019).

Jumlah total pipeline per 25 Maret 2019 ada 33. Yohannes menjabarkan, pipeline tersebut terdiri dari 22 perusahaan yang akan IPO. Penawaran Umum Terbatas (PUT) sebanyak 2 perusahaan dengan nilai indikatif Rp 2,68 triliun dan 9 perusahaan akan menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp8,85 triliun.

Total nilai penggalangan dana yang dihimpun dari pasar modal untuk sementara mencapai Rp14,60 triliun.

Hingga 25 Maret 2019, penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 28 triliun. Mayoritas penghimpunan dana bertujuan untuk modal kerja.

Sejak awal tahun, ada 4 emiten yang tercatat di BEI. Jumlah itu meningkat dari jumlah 3 emiten pada periode yang sama tahun 2018 lalu

"Jawaban-nya mungkin sudah terefleksi dari suku bunga yang ketinggian. Jadi masuk ke pasar modal agak berat. Mudah-mudahan suku bunga agak turun pasar modal akan lebih baik," tuturnya.

Tahun lalu, total jumlah dana yang dihimpun di pasar modal sebanyak Rp 166 triliun. Sementara jumlah perusahaan yang melaksanakan IPO tahun lalu sebanyak 62 perusahaan.

Jika tahun 2018 sebagian besar atau 58,44% penggunaan dana di pasar modal untuk modal kerja. Hingga triwulan I tahun ini modal sebesar 75,13% penggunaan dana juga untuk modal kerja, sementara 18,93% untuk ekspansi usaha.

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)